Ini Gejala Hepatitis Akut yang Menyebar di 22 Provinsi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kasus hepatitis akut ini tersebar di 22 provinsi se-Indonesia. Berdasarkan keterangan resmi Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril mengatakan Kemenkes telah memeriksa 91 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut 35 di antaranya probable, 7 pending, 49 discarded.

"Jadi tidak semua provinsi ada kasus hepatitisnya," ujar dr. Syahril dalam laman resmi Kemenkes, Senin (19/9/2022). 

Dari 22 provinsi itu, lanjut dr Syahril bahwa kasus terbanyak ada di DKI Jakarta dengan 12 kasus probable dan 3 kasus pending, DIY 3 kasus probable dan 0 kasus pending, serta Jawa Tengah 2 kasus probable dan 2 kasus pending.

Status pasien dari 35 probable dan 7 pending paling banyak jenis kelamin laki-laki usia 0 sampai 5 tahun. Lalu, dari 35 probabel yang dilakukan pemeriksaan dan dikaji oleh komite ahli telah diketahui bahwa patogen paling banyak ditemukan pada pasien adalah EBV (6 dari 29 pasien diperiksa lalu diikuti CMV dan Torque Teno virus (5 dari 29 pasien diperiksa).

Baca juga :

Ini 3 Varian Baru Vaksin di Program Imunisasi Dasar Anak yang Ditambahkan Kemenkes

Vaksin Covid-19 Dosis Keempat di Jatim, Sasaran Pertama Nakes

Marak Perokok Anak, Kemenkes Dorong Revisi PP Tembakau

Berdasarkan hasil PCR dan metagenomik, 5 dari 29 pasien probable terdeteksi virus dari famili herpesviridae (CMV, HSV1, HHV-6A, HHV1, EBV). Gejala yang dialami pasien di antaranya demam, kuning, mual.

"Gambaran gejala klinis 35 kasus probable itu terbanyak adalah demam, kuning, mual, muntah, hilang nafsu makan," imbuhnya. 

Dikatakan dr. Syahril, kapasitas laboratorium tekah ditambah, Kementerian Kesehatan sudah mempunyai 33 laboratorium yang memiliki kemampuan pemeriksaan hepatitis.

"Sudah ada 33 laboratorium yang semula ada 2. Sudah dilakukan pelatihan dan sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," tambahnya. 

Dokter Spesialis Kesehatan Anak Prof. Hanifah Oswari, SpA(K) mengatakan kasus hepatitis tetap ada namun kasusnya sekarang tidak sebanyak seperti awal kasus. Saat ini masih ada 7 kasus hepatitis yang belum dibahas.

Untuk penyebab hepatitis yang terus berkembang sendiri belum diketahui. Masyarakat dihimbau Kemenkes untuk selalu waspada dan menjaga pola hidup bersih dan sehat. [Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS