Harga Tiket Tinggi Boleh, Asalkan Sebanding dengan Ekspektasi Wisatawan

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Sejumlah kalangan kini ramai memperbincangkan pernyataan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan soal rencana kenaikan tarif bagi wisatawan domestik yang ingin menaiki Candi Borobudur. Sejumlah pro dan kontra tak terelakkan soal rencana tersebut, meskipun dikabarkan adanya pengkajian ulang. 

Berbicara terkait kenaikan tarif harga tiket sebuah destinasi wisata, tentunya tidak dapat gegabah dan harus dilakukan kajian panjang. Menurut pengelola wisata Pantai Kelapa Tuban, Muhasan, bahwa menaikkan sebuah tiket wisata di Kabupaten Tuban akan berdampak pada jumlah kunjungan. Karenannya berapapun harga tiket di setiap wisata, harus dipertimbangkan dengan apa yang diberikan kepada pengunjung. 

"Itu yang teman-teman harus perhatikan betul. Saya lihat wisata di Tuban itu baru memanfaatkan alamnya saja. Oleh karenanya, ketika hargaa tiketnya tinggi maka akan memilih pada tempat wisata yang lain," ujar Muhasan kepada blokTuban.com, Senin (6/6/2022). 

Pria yang aktif di Pokdarwis Tuban itu, menambahkan berkenaan dengan standart tiket juga susah untuk menentukannya. Mengingat kebutuhan di setiap objek wisata operasionalnya berbeda. Untuk di Kabupaten Tuban ada wisata yang hanya sebatas parkir, pintu masuk, dan ada yang mentarifkan parkir dan pintu masuk. 

 

Baca Juga : Berlibur ke Tebing Pelangi Tuban Saat Akhir Pekan, Pengunjung : Gak Bakalan Nyesel

Menurutnya, semua itu berpola pada kondisi masing-masing wisata tentunya. Contohnya jika sebuah hanya mengandalkan wisata parkir, pertanyannya Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuntungannya didapatkan dari mana. Selain itu, gaji personilnya berapa dan apakah ada pengembangan lagi apa tidak dan harus dipikirkan biayanya. 

"Pelaku wisata harus memikirkan hal ini, sehingga tidak selalu yang digratiskan tepat dan tidak selalu tiketnya tinggi itu benar. Jadi yang lebih tahu itu adalah masinhg-masing obyek wisata tersebut," imbuhnya. 

Diakui Muhasan, bahwa adakalanya ingin jumlah kunjungan wisata meningkat dengan cara menggratiskan tiketnya, apakah hanya ditarik parkir atau tiket di pintu masuk saja. Akan tetapi, pada perkembangannya akan lebih lamban dan pengunjung tidak datang kembali karena kesannya kurang. Mulai dari penataan, pembangunan, dan lain sebagainya. 

Pria yang berdomisili di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang juga menjelaskan, bahwa harga tinggi boleh tentunya harus sebanding dengan fasilitas yang diperoleh wisatawan. Sederhanya pengelola tidak malu mematok harga tiket tinggi, akan tetapi tidak sesuai dengan ekspektasi pengunjung. 

 

Baca Juga : Aestetic untuk Reels Instagram, Berlibur di Pantai Pasir Putih Tuban Serasa ke Bali

"Penyeragaman tiket wisata di Tuban sulit, dan kembali ke pengelola masing-masing karena tingkat pembiayaan dan tingkat resikonya berbeda di setiap objek wisata. Berapapun harga tiketnya sebetulnya tidak jadi masalah, senyampang pengelola itu dapat memikirkan azas kepatutan tiket sebanding dengan yang didapatkan wisatawan," terangnya. 

Dari penjelasan tersebut, Muhasan menegaskan bahwa tidak selamanya yang gratis itu mejadi favorit dan terkadang yang mahal itupun akan menjadi kenangan tersendiri bagi kalangan tertentu. Pesannya kepada pengelola wisata untuk lebih berhati-hati dari sisi tersebut. [Ali]