Pasar Tradisional Tuban Sepi, Bupati: Perlu Pembenahan Manajemen

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Adanya momentum grebek pasar yang dilakukan untuk memperingati puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-19 di pasar baru tuban beberapa waktu yang lalu, rupanya juga dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk berkeluh kesah kepada Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzki dalam sesi bincang santai. 

Dalam kesempatan itu, beberapa pedagang mengeluhkan perihal keberadaan sejumlah ritel modern di Kabupaten Tuban yang membawa pengaruh cukup besar, bagi para pedagang di pasar tradisional. 

Pasalnya, secara perlahan adanya toko modern tersebut dinilai menggilas keberadaan pasar tradisional, sehingga mengakibatkan pengunjung menjadi berkurang dan mengalami trend penurunan pembeli. 

“Lima sampai sepuluh tahun yang lalu pasar ini sangat ramai, tapi sekarang mulai sepi. Padahal zaman saya muda dulu, ke pasar itu selain tujuannya belanja juga ngelencer. Tapi sekarang tidak banyak orang yang suka ke pasar,” keluh Soimah Khotimatul Husna, salah seorang pedagang di Pasar Batu Tuban, Kamis (2/6/2022).. 

Menurutnya, menurunnya jumlah masyarakat yang berkunjung ke pasar tradisional itu sendiri, diakibatkan dampak dari adanya toko atau pasar  modern yang mulai bermunculan di Kabupaten Tuban. 

“Poin nya bagaimana kita bisa mengikuti pasar-pasar modern disekitar kita,” imbuhnya. 

Selain Soimah, pedagang lain Gunawan yang merupakan seorang pedagang buah juga mengeluhkan hal yang serupa, sehingga ia berharap jika nantinya ada pengelolaan yang semakin baik dari pemkab. 

“Umumnya kita di Pasar Baru ini  merasakan pasar itu semakin lama semakin sepi. Saya rasa mungkin dalam pengelolaannya ini yang bermasalah, jadi imbasnya di pasar tercinta ini kita merasakan sepi,” katanya. 

Menanggapi hal tersebut, Mas Lindra sapaan akrab Bupati Tuban mengatakan jika masalah utama yang dihadapi oleh pasar tradisional ialah perihal manajemen dan kebersihan, sehingga perlu dilakukan pembenahan. 

Namun, dalam hal ini ia mengeaskan jika menerapkan sistem manajemen ataupun kebersihan tidak semudah yang dibayangkan, sehingga untuk mengimplementasikannya perlu menjadi tanggung  jawab bersama dan tidak bisa hanya di bebankan kepada pemkab saja. 

“Pemkab sudah memiliki komitmen untuk membenahi pasar-pasar tradisional, termasuk menata kebersihan dan menejemennya. Tapi jika pedagang dan masyarakat tidak memiliki kesadaran yang sama sulit untuk diwujudkan,” tegas Mas Bupati. 

Oleh karenanya, ia berharap agar masyarakat maupun pedagang pasar memiliki kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan pasar, sehingga menjadi lebih baik lagi. [Sav/Dwi]