Kemarau Basah, Harga Tomat di Tuban Naik Rp15 Ribu per Kilogram

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Harga komoditas tomat di Kabupaten Tuban, terus mengalami trend kenaikan. Di Pasar Tradisional Desa Klotok, Kecamatan Plumpang, saat ini harga tomat terpantau naik tiga kali lipat dari biasanya, tembus menjadi Rp15 ribu per kilogram. 

Salah seorang pedagang sayur, Susi jika naiknya harga tomat ini sudah naik pada awal pekan lalu. Menurutnya, naiknya harga tomat ini tidak wajar karena terlalu signifikan.

“Tomat juga naik sekarang Rp15 ribu, sebelumnya harganya pernah sampai Rp4.500. Menurut saya ini tidak naik, tapi ganti harga karena terlalu banyak naiknya,” katanya saat dimintai keterangan oleh blokTuban.com di lapak jualannya, Kamis (2/6/2022). 

Naiknya harga komoditas tomat ini, lanjut Susi disinyalir karena banyaknya petani tomat yang gagal panen akibat dari cuaca yang buruk, sehingga persediaan tomat menjadi sedikit jika dibandingkan biasanya. 

Selain itu, perempuan ramah ini juga menambahkan penyebab lainnya ialah karena tingginya permintaan dari masyarakat terhadap komoditas tomat tersebut. 

“Barangnya cuma sedikit, sedangkan permintaanya banyak makanya harganya naik jadi mahal, biasanya penyebabnya itu. Apalagi sekarang masih musim hujan, banyak yang gagal panen,” terangnya, 

Sementara Rasi salah satu ibu rumah tangga, saat ditemui di tempat terpisah mengatakan jika dirinya terpaksa tetap membeli tomat  kendati harganya naik tiga kali lipat dari biasanya. Sebab, tomat merupakan salah satu kebutuhannya dalam membuat masakan terutama saat membuat sambal.

Namun, kendati demikian ia tetap berharap agar persediaan  tomat kembali  stabil dan dijual dengan harga murah seperti sediakala. 

“Ya mau bagaimana lagi, saya selalu nyetok tomat di rumah jadi tetap beli walaupun harganya mahal. Semoga saja cepat kembali murah lagi, karena kalau cabai sama tomat mahal itu saya susah mau masak,” tutupnya. [Sav/Dwi]