Halal Bihalal di Tuban, Sekum PP Muhammadiyah : Penyakit PMK Jangan Dianggap Remeh

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban melaksanakan kegiatan Halal bi Halal yang berlokasi di Muhammadiyah Boarding School berada di Desa Leran Kulon  Kecamatan Palang Tuban, Minggu (15/5/2020).

Hadir sebagai narasumber yaitu Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu'ti, Sekretaris PWM Jawa Timur, Ir. Tamhid Masyhudi, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, dan Ketua PDM Tuban, Nurul Yakin. 

Ketua Panitia Halal Bihalal, Saiun Ngalim mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai sarana silaturahmi bagi anggota Muhammadiyah yang sempat tertunda dua tahun ini karena pandemi Covuid-19. Seiring dengan meredanya wabah corona, maka PDM Tuban berinisiatif menggelar halal bihalal secara tatap muka. 

“Undangan 1.200 oranag tetapi melihat antusias peserta yang datang, diprakirakan tembus 2.000 orang ikut datang di halal bihalal," ucap Saiun kepada blokTuban.com disela acara.  

Banyaknya peserta yang hadir, bahkan ada yang tidak kebagian tempat duduk. Akhirnya mereka bersantai di teras sekolah hingga lapangan. 

Sementara dalam sambutannya Bupati Halindra, mengatakan siap membantu kegiatan PDM Tuban, sebab ada kesamaan visi Pemkab Tuban dan PDM dalam hal memajukan dunia pendidikan. 

"Kami bersama PDM juga sama-sama berharap pendidikan Kabupaten Tuban dapat bersaing dengan daerah lainnya," sambung Bupati Lindra. 

Dalam kesempatan itu, Sekum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu'ti menyampaikan agar kegiatan silaturahmi ini dapat meningkatkan persatuan ukhuwah karena kedepannya akan menghadapi tahun politik. 

"Saya mengapresiasi kinerja dari PDM Kabupaten Tuban yang makin berkembang karena akan membuat rumah sakit dan membangun SMA di MBS Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang ini. Semoga sinergi antara Bupati dengan PDM terus ditingkatkan dan bersama-sama memajukan kabupaten Tuban,” pesannya. 

Abdul Mu'ti juga menyinggung penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan berkuku belah yang awalnya endemik di empat daerah di Jawa Timur. Sampai saat ini, di Kabupaten Tuban masih belum ditemukannya penyakit PMK tersebut. 

"Kendati demikian permasalahan ini tidak bisa di anggap remeh karena satu bulan lagi umat muslim akan melakukan ibadah Kurban. Data terakhir kasus PMK di Jawa Timur sebanyak 3.205 ekor dengan angka kematian 1,5%," jelasnya. 

Menurut Abdul Mu'ti, PMK menjadi kekhawatiran bersama karena tidak bisa dianggap remeh dengan melihat tingkat penularan yang cukup cepa. Mengingat semakin dekatnya hari raya kurban, Pemerintah harus sigap mengambil langkah menanganinya. 

Merespon Prof. Abdul Mu'ti, Bupati Halindra menambahkan, Pemkab Tuban telah melakukan segala upaya pencegahan yaitu dengan menyetop sapi-sapi yang datang dari daerah yang terindikasi PMK. Selain itu, Pemerintah juga selalu memonitoring sapi-sapi yang datang dari daerah lain.

“Salah satu upaya dari pemerintah yaitu dengan melakukan penyemprotan disinfektan di pasar-pasar ternak yang ada di Tuban,” tutup Bupati Lindra. [Nur/Ali]