Menelusuri Stasiun Kereta Api Pesantren di Palang yang Nonaktif

Reporter : Fahril Elly

blokTuban.com - Stasiun Palang dulunya disebut dengan Stasiun Pesantren. Stasiun kereta api nonaktif tersebut terletak di Desa Kradenan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. 

Stasiun itu dulunya dibangun bertujuan untuk mendukung kelancaran pendistribusi hasil bumi yang akan diangkut menggunakan kereta api. Namun, seiring berkembangnya zaman digunakan pula sebagai transportasi masyarakat. 

Hingga sekarang jalur rel kereta api masih terlihat di pertigaan Desa Tegalbang, Palang. Jalur rel kereta api yang dulunya melayani rute ke Merakurak hingga Babat itu dibangun oleh Nederlandsch Indisch Spoorweg Maatschappi (NIS) pada tanggal 1 Agustus 1920. 

Sepanjang jalan menuju Stasiun, masih terdapat tiang Telegram yang membuktikan bahwa dahulu jalur itu menjadi bekas jalur rel kereta api. Sekitar tahun 1960-an kereta api yang melewati masih menggunakan lokomotif uap. Namun, pada tahun 1970an lokomotif uap di ganti menjadi lokomotif disel sejenis seri D300. 

Bangunan stasiun tua itu memiliki letak ketinggian kurang lebih satu Meter dari permukaan Laut. Menjadi stasiun kereta api yang letaknya paling rendah di wilayah Aset VIII Surabaya. Pada bangunan stasiun masih khas dengan bangunan Belanda. 

Terlihat dari bentuk lengkungan, jendela bangunan merupakan ciri khas bangunan Belanda. Namun, perlu disayangkan sekali bangunan bersejarah tersebut terbengkalai begitu saja tanpa perawatan sama sekali. 

Stasiun kereta api itu sekarang telah  di kelilingi tambak udang. Hal tersebut menjadikan bangunan stasiun Pesantren digunakan sebagai tempat penyimpanan pakan udang. 

"Benar bangunan ini sudah lama digunakan sebagai tempat penyimpanan pakan udang," Ujar Subkan (49) Warga sekitar Kepada blokTuban.com, Selasa (12/4/22) 

Berdasarkan data dari berabagai sumber, stasiun Kereta Api Pesantren dinonaktifkan pada tahun 1990 dikarenakan menurunnya jumlah penumpang. Dulunya terdapat papan nama stasiun, namun sejak tahun 2011 papan nama tersebut tidak ada lagi sehingga terlihat kata "santre" yang tak lain mengarah ke nama lama dari stasiun tersebut. [Fhel/Ali]