Becek Ndeso Mbah Sumini, Kuliner Legendaris Sejak 1970 di Singgahan

Reporter: Siti Yuhani Lailatul Erlina Nur Rahmawati

blokTuban.com - Becek merupakan makanan pedesaan khas Kabupaten Tuban berbahan dasar daging yang diolah menggunakan rempah-rempah dan berkuah santan. Biasanya makanan ini mudah didapat pada tiap-tiap acara hajatan. Daging yang biasanya diolah adalah daging kambing, sapi, dan mentok.

Wilayah pedesaan Tuban tepatnya di Dusun Ngablak, Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan terdapat warung Becek Ndeso milik Mbah Sumini. Penjual legendaris itu mengatakan sudah berjualan sejak 52 tahun yang lalu. 

“Sejak muda sekitar tahun 1970 saya sudah berjualan, dulunya saya saja yang jualan becek daerah sini," ujar Mbah Sumini kepada blokTuban.com, Sabtu (2/4/2022). 

Becek Ndeso milik Mbah Sumini memiliki perbedaan dengan becek-becek yang dijajakan pada warung lain. Umumnya becek menggunakan santan, tetapi Becek Ndesonya diolah tanpa menggunakan santan dan diberi asam Jawa dengan menggunakan daging kambing dan sapi. 

Agar lebih nikmat dimakan menggunakan nasi paron (nasi jagung yang dicampur nasi beras). Memiliki cita rasanya yang lezat, warung Becek Ndeso tersebut diminati pembeli dari berbagai daerah. Seperti Surabaya, Mojokerto, Rembang, dan pembeli dari berbagai kecamatan di daerah Tuban. 

“Orang-orang jauh yang pernah beli di sini mesti balik lagi, katanya ketagihan rasanya beda sama di warung lain,” imbuh mbah Sumini. 

Setiap hari Becek Ndesonya menghabiskan daging tiga sampai empat kilo yang dimasak sendiri oleh Mbah Sumini di usianya yang senja itu. Satu porsi dibandrol seharga 25 ribu rupiah berisi satu mangkok besar dengan daging yang melimpah.

Warung Becek Ndeso buka dari jam tujuh pagi sampai jam empat sore. Pembeli biasanya rame berdatangan pada jam istirahat kerja yaitu dua belas siang. 

Setiap hari warung milik Mbah Sumini ramai pengunjung, sepi hanya dihari-hari musim hajatan. Selama puluhan tahun rasa Becek Ndeso memiliki rasa yang tidak berubah dan berbeda dari becek yang dijajakan ditempat lain, sehingga sampai saat ini tetap ramai pembeli dan menjadi warung legendaris di Kecamatan Singgahan Tuban. [Lina/Ali]