Stok Terbatas, Pangan Murah di Tuban Digelar Sekali

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DK3P) Kabupaten Tuban, menggelar kegiatan pangan murah menjelang bulan Ramadhan, pada Selasa (15/3/2022) di halaman kantor dinas setempat. Terbatasnya stok bahan menyebabkan pangan murah digelar sekali. 

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut, diselenggarakan dengan tujuan menyediakan bahan pangan yang murah dan berkualitas untuk masyarakat, mempermudah akses pangan bagi masyarakat serta menjaga stabilitas harga pangan di tingkat konsumen. 

"Jadi ini adalah gelar pangan murah dan berkualitas. Yang disiapkan mulai dari minyak goreng, bawang merah, bawang putih, beras, cabai, ikan dan lain sebagainya, karena menjelang puasa harga pangan naik sehingga dengan adanya pangan murah berkualitas ini harga di Tuban bisa stabil," terang Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Lamidi saat dimintai keterangan reporter blokTuban.com. 

Adapun perincian harga yang dimaksud ialah beras segar TTI (medium) 5 kg Rp44 ribu, beras segar TTI (medium) 10 kg Rp88 ribu, beras rania (premium) 1.5 kg Rp18 ribu, minyak goreng kemasan/liter Rp13.500, telur ayam Rp22 ribu per kilogram, gula pasir 12.500 per kilogram, bawang merah Rp25 ribu per kilogram, bawang putih kating Rp24 ribu per kilogram, cabai kriting 1/4 kilogram Rp7.500, cabai rawit 1/4 kilogram Rp10 ribu, cabai merah besar 1/4 kilogram Rp10 ribu, sedangkan untuk harga krimer tinggi serat Rp10 ribu per 100 gram. 

"Harganya masih dibawah standart yang ada dimasyarakat. Dilaksanakan hanya hari ini karena barangnya masih terbatas," jelasnya. 

Masing-masing masyarakat yang membeli kebutuhan pangan tersebut juga dibatasi. Untuk minyak goreng, satu orang hanya boleh membeli dua liter, dan gula pasir maksimal dua kg, sedangkan untuk beras dibatasi maksimal satu kemasan beras. 

Dari pantauan di lokasi, adapun barang yang ludes diborong oleh masyarakat hanya dalam waktu beberapa menit yaitu gula pasir dengan harga 12.500 per kilonya, dengan kesediaan barang sebanyak 200 kilogram. 

Untuk mencegah adanya kecurangan dari masyarakat, maka setiap warga yang hendak membeli berbagai bahan pangan tersebut mencelupkan jari kelingkingnya terlebih dahulu di tinta yang telah disediakan oleh petugas. 

"Seperti pemilu jarinya dimasukkan ke dalam tinta, sehingga teman-teman yang sudah beli tidak bisa membeli lagi," jelasnya. 

Lebih lanjut, untuk kedepannya Lamidi menerangkan jika pihaknya belum bisa memastikan kapan kegiatan semacam ini bisa diadakan kembali. [Sav/ Ali]