Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Kenaikan harga pangan sejumlah komoditas masih terus mengalami kenaikan, seperti minyak goreng, daging sapi, cabai rawit, telur ayam ras, sampai kacang kedelai. Hingga saat ini harga dari kacang kedelai masih terus mengalami kenaikan.
Dilansir dari laman siskaperbapo.jatimprov saat ini kacang kedelai impor di Kabupaten Tuban mencapai harga Rp12.248. Sedangkan untuk kacang kedelai lokal seharga Rp12.229 per kilogramnya.
Naiknya harga komoditas kacang kedelai tersebut, tentu membuat para produsen tahu dan tempe geleng-geleng kepala. Tak sedikit dari mereka menaikkan harga jual dari makanan yang berbahan utama kedelai tersebut.
Informasi dari berbagai sumber, kenaikan harga tahu dan tempe itu tidak terjadi disemua daerah. Kebanyakan dari produsen tempe dan tahu justru memilih untuk mengurangi ukuran dari produk mereka. Pantauan dari blokTuban.com di pasar Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, harga tahu dan tempe masih stabil di pasaran.
“Harganya masih sama, ukurannya sekarang juga masih ukuran lama satu papannya dua kilogram, tapi nggak tahu lagi kalau besok soalnya sekarang kedelai mahal,” ungkap Tamsiyah salah satu penjual tahu dan tempe kepada blokTuban.com, Jumat (25/2/2022).
Meskipun ukuran dan harga masih stabil, Tamsiyah melanjutkan jika tekstur dari tahu dan tempe tidak sepadat biasanya. Hal ini disinyalir lantaran kecang kedelai yang dibuat untuk membuat tahu dan tempe dikurangi takaran atau porsinya sehingga produk tidak sepadat biasanya.
Saat ini, perempuan ramah tersebut menjual tahu dan tempe dari salah satu pabrik seharga dua ribu rupiah per papannya. Selain tahu dan tempe, Tamsiyah juga menjual tahu asap yang dijajakannya dengan harga Rp800 per biji.
“Tempe sama tahu harganya sama dua ribu, tapi kalau tahu matang ini ada yang 10 biji Rp2500 ada juga yang Rp800 satunya,” jelasnya.
Setiap harinya, perempuan yang juga menjual barang pecah belah ini mengaku selalu menjajakan tahu sebanyak 80 biji. Sedangkan untuk tempe hanya sekitar 20 papan dan selalu laris diborong oleh pembeli, karena memang tahu dan tempe merupakan salah satu makanan yang paling banyak peminatnya.
“Setiap hari segitu dan selalu habis, jam segini biasanya juga sudah habis tapi kalau Jumat emang sepi nggak tahu juga kenapa,” katanya. [Sav/Ali]