Pemanfaatan Teknologi untuk Lestarikan Warisan Budaya

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Perkembangan teknologi memang memiliki banyak sisi positif, termasuk dalam bidang seni budaya. Founder Wayang Suket Indonesia, Gaga Rizky mengungkapkan bahwa dengan adanya perkembangan teknologi sangat memudahkan dan membantu kreator untuk membuat karya yang luar biasa.

“Contohnya saja di bidang animasi, kalau nggak ada perkembangan teknologi, mungkin harus digambar satu persatu di setiap framenya,” ungkapnya dalam webinar series warisan budaya dan teknologi yang diselenggarakan oleh PENS pada Sabtu (19/2/2022).

Namun menurutnya, perkembangan teknologi juga bisa menimbulkan efek “dimanjakan” untuk menciptakan sebuah karya. 

“Perkembangan teknologi bagus, tapi sekarang banyak sekali yang berpikir bahwa aku harus punya tools yang bagus untuk membuat karya yang bagus, bukan yang sebaliknya. Padahal, perkembangan teknologi ini nggak hanya tentang tools untuk membantu creator,” ujarnya.

Sebagai founder Wayang Suket Indonesia, untuk memulai project tersebut tentunya dahulu sempat melakukan riset agar wayang suket bisa diterima oleh genarasi millienial dan anak-anak muda saat ini. Setelah melakukan analisis, ia menemukan mengapa pementasan wayang sering sepi pengunjung ataupun penontonnya hanya dari kalangan tua.

 “Ternyata, cara pembawaan pementasan wayang dianggap terlalu oldschool bagi anak sekarang. Karena saya anak teknologi, akhirnya memikirkan cara bagaimana memanfaatkan teknologi untuk wayang suket ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, meskipun memanfaatkan teknologi, pemuda asal Tuban itu tetap menghindari pemikiran untuk menciptakan sebuah karya tidak perlu tools yang harus berbayar, pro, dan sebagainya. 

“Elemen wayang suket ada 3, pertama wayang suketnya untuk story tellingnya, kedua visual art, nah di sini pemanfaatan teknologinya. Saya menggunakan alat namanya OHP, proyektor yang pakai lampu. Itu yang saya gunakan untuk visual artnya,” jelasnya.

Kemudian, elemen pementasan wayang suket yang ketiga adalah musik. Dalam pementasan wayang suket, visual art yang ditampilkan berbeda dengan pementasan wayang tradisional biasa. 

“Kalau pementasan wayang biasa hanya putih aja gitu kan backgroundnya. Akhirnya saya menggunakan teknologi itu tadi untuk membuat animasi, membuat background,” ungkapnya.

Gaga kembali mengungkapkan terkait kegelisahannya akibat perkembangan teknologi, meskipun teknologi art menurutnya juga hal yang sangat baik.

 “Saya rasa keintiman yang dibentuk akibat perkembangan teknologi itu belum ada, seperti halnya pementasan wayang suket secara langsung itu lebih menarik karena  bisa langsung berinteraksi dengan orang lain,” ujarnya.

Ia melanjutkan, bahwa teknologi juga tidak melulu tentang sesuatu yang harus sekeren itu untuk kita bisa melestarikan budaya yang ada di Indonesia melalui teknologi. 

“Yang penting itu kemauan dari temen-temen untuk bisa ngakalinnya atau ngolahnya, bukan dilihat dari seberapa keren teknologinya,”jelasnya. [din/ono]