Begini Tips Merawat Kelinci yang Baik dan Benar di Rumah

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Kelinci menjadi pilihan favorit banyak orang ketika ingin memelihara hewan. Bagaimana tidak, hewan dengan telinga panjang dan bulu halus tersebut tampak lucu dan menggemaskan. Meskipun demikian, ternyata perawatan kelinci tidak bisa sembarangan karena hewan tersebut rentan akan stress, dan terserang penyakit jika tidak telaten dalam merawatnya.

Salah satu peternak kelinci yang ada di Kabupaten Tuban, yakni Erik Okta Putra Wijaya mengungkapkan bahwa merawat kelinci bisa dikatakan susah-susah gampang, terlebih bagi mereka yang tidak terbiasa dalam merawat hewan.

Menurut kebanyakan orang, kelinci akan rentan hilang jika dilepaskan, namun Erik menjelaskan bahwa ketika kelinci sudah familiar dengan tempat tinggalnya pasti bisa kembali ke rumah.

“Kira-kira dalam waktu satu minggu dirawat, nggak bakal kemana-mana, kecuali kalau dipegang orang ya tetap bisa hilang,” ujarnya saat ditemui reporter blokTubancom, Minggu (13/2/2022).

Sebagian besar orang akan mengira bahwa makanan kesukaan kelinci adalah wortel dan berbagai macam sayuran hijau, seperti kangkung. Namun ternyata, kelinci yang terlalu sering diberi sayur-sayuran akan rentan diare.

“Makanan kelinci ada yang dari pabrik, seperti makanan kucing itu. Kalau sayur lebih baik dibuat selingan saja karena rawan diare dia, apalagi kangkung. Sebenarnya kelinci juga suka wortel, kangkung, tapi jangka panjangnya nggak baik,” terangnya.

Erik juga menegaskan bahwa tips utama ketika hendak merawat kelinci adalah telaten dan sabar. Kandang kelinci minimal dalam satu hari harus dibersihkan sebanyak tiga kali karena kandang tidak boleh kotor dan lembab karena kelinci mudah terserang penyakit.

“Kalau tempatnya lembab dia mudah sekali jamuran, kalau kutu asal nggak diliarkan insya Allah aman. Sorehock (telapak kaki lecet-lecet) itu juga sering, tapi diare itu penyakit paling banyak,” jelasnya.

Kelinci yang sedang terserang penyakit memiliki obat tersendiri. Namun, untuk tindakan pertama ketika diare, pria 25 tahun tersebut mengungkapkan bisa diberi makan daun pisang dan menyetop makanan lain untuk sementara. 

“Penanganan awal seperti itu, tapi setelah itu diberi obat. Untuk diare ada sendiri, jamur ada sendiri. Cuma di Tuban sepertinya masih jarang, saya beli di Bojonegoro obatnya,” terangnya.

Untuk kandangnya, Erik mengatakan bahwa yang terpenting adalah kotoran kelinci jangan sampai mengenai kaki mereka, jadi diupayakan membuat kandang yang sedikit miring agar kotoran bisa jatuh ke bawah.

Selain itu karena kelinci merupakan hewan yang mudah stress, maka diupayakan dalam satu kandang hanya ada satu kelinci.

"Berbeda dengan kucing, kelinci kalau sering dipegang malah cepet stres, jadi didiamkan saja di kandang. Lebih baik lagi, satu kandang satu ekor. Istilahnya kelinci ini juga hewan yang manja, di tempat berisik dan ramai juga dia mudah stress,” ungkapnya.

Dalam satu hari kelinci biasanya diberi makan dua kali, karena makanan kelinci juga ada takaran-takaran tertentu. Sebab, apabila terlalu banyak makan juga tidak baik dan bisa menyebabkan cepat mati. 

“Minumnya juga upayakan ditaruh di botol karena kalau di wadah biasa nanti mulut sekitarnya lembab bisa mudah kena jamur,” tandasnya. [Din/Ali]