Testing dan Tracing Meningkat, Picu Lonjakan Kasus Covid-19

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Dalam seminggu terakhir kasus konfirmasi harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat, dan terakhir angka kasus harian mencapai 12.422. Hal ini karena upaya testing dan tracing sebagai upaya deteksi dini dari Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan terus digenjot.

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, membenarkan terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir. ''Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65%. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,'' ujar dr. Nadia dalam keterangannya di laman Kemenkes. 

Untuk mendapatkan data yang komprehensif, Nadia menambahkan sebaiknya data dilihat dalam tujuh hari terakhir, dan tidak hanya fokus pada data harian saja. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805. 

Kenaikan positivity rate tersebut menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per tanggal 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1000 penduduk per minggu. Angka tersebut jauh diatas angka anjuran WHO, yakni satu per 1000 penduduk per minggu.

''Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala COVID-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,'' terangnya. 

Kenaikan angka kasus dalam satu minggu terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan COVID-19. Diharapkan dapat menjawab kekhawatiran masyarakat. Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan COVID-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur. 

Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21.000. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak.

Agar angka kasus tersebut tidak bertambah semakin besar, Nadia meminta agar masyarakat tetap patuh untuk menjalankan protokol kesehatan. ''Jika tidak bergejala, cukup untuk melakukan isoman di rumah atau isoter, dan manfaatkan layanan telemedicine yang tersedia. Segera lakukan vaksinasi booster, dan tetap disiplin menegakkan protokol kesehatan. Jangan lengah dan tetap selalu waspada,'' tutupnya. [Ali]