Menjaga Kualitas Air, Jadi Kunci Utama Ikan Lele Terbebas dari Berbagai Penyakit

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Dalam membudidayakan ikan lele, hal penting yang harus diperhatikan ialah kesehatan dari ikan lele itu sendiri. Sebab, hal itu merupakan tombak dari keberhasilan membudidayakan ikan lele.

Meskipun ikan lele lebih dikenal dengan ikan yang tahan banting, akan tetapi kondisi dari lingkungan yang kurang baik sering menjadi pemicu timbulnya penyakit pada ikan lele. Biasanya, ikan lele yang tidak sehat atau terserang penyakit disebabkan oleh beberapa faktor.

Diantaranya karena pemberian pakan yang terlalu berlebihan dan juga kondisi air pada kolam ikan yang sudah tidak bagus lagi. Hal tersebut sudah dialami oleh Sumejo, salah satu peternak lele yang berasal dari Kabupaten Tuban.

Sumejo mengatakan jika kunci utama agar ikan lele terbebas dari berbagai penyakit adalah menjaga kualitas air pada kolam ikan.

“Menernak ikan lele itu semuanya tergantung pada airnya, karena hidupnya diair, berbeda dengan hewan-hewan yang lain. Jadi merawatnya ya dengan terus memperhatikan kondisi airnya,” terang salah satu warga Desa Magersari, Kecamatan Plumpang tersebut.

Dia melanjutkan bahwa ikan lele yang ia ternak biasanya terserang beberapa penyakit seperti cacar, kembung, dan juga pecah usus. Penyebab dari ketiga penyakit yang ada pada ikan lele pun berbeda-beda, akan tetapi kebanyakan penyakit disebabkan dari kualitas air yang buruk.

Biasanya penyakit cacar yang menyerang ikan muncul karena perawatan yang kurang yaitu tidak mengganti air kolam secara rutin, dan penyakit cacar ini bisa menular pada ikan-ikan lele lainnya karena populasi lele di kolam yang terlalu padat.
 
“Penyebab ikan menjadi cacar karena air nggak pernah diganti, sehingga menumbuhkan bakteri kulit dan ikan menjadi cacar. Oleh karena itu 3 hari sekali harus diganti kalaupun tidak diganti harus ada air yang mengalir 1 atau 2 jaman,” terangnya.

Selanjutnya, penyakit kembung yang ada pada ikan lele juga disebabkan oleh air kolam yang tidak pernah diganti dan juga air kolam yang terkena guyuran air hujan. Serangan penyakit ini juga bisa diatasi dengan mengganti air yang baru.

Pria ramah ini mengatakan jika biasanya, ia mengganti air dikolamnya pada saat kolam ikan dirasa memiliki bau yang tidak sedap sehingga membuat ikan tidak nyaman. “Biasanya saya cium, kalau sekiranya sudah bau langsung saya ganti,” pungkasnya.

Lebih lanjut, penyakit lain yang sering menyerang ikan lele ialah pecah usus. Penyakit ini bukan disebabkan karena air pada kolam, melainkan disebabkan karena pemberian makan secara berlebihan.

Oleh karenanya, takaran pakan dirasa sangatlah penting. Mengingat ikan lele merupakan hewan yang memiliki sifat rakus dan pelupa, sehingga sebanyak apapun pakan yang diberikan akan tetap dihabiskan.

Dengan makan yang berlebihan maka membuat tubuh ikan menjadi terlalu gemuk dan terjadi pecah usus karena tidak mampu menampung makanan yang terlalu banyak. Dikatakan Sumejo biasanya ia memberi makan ikanya satu kali dalam sehari jika menggunakan bekicot. Akan tetapi, jika pakannya dari pur maka pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pagi dan malam hari.

“Sekali makan yang lele ukuran besar biasanya 3 kg, tapi kalau banyaknya sampai ribuan bisa satu bak itu isinya 5 kg. Kalau pecah usus karena pakan ini nggak bisa diatasi, mangkanya harus pas takarannya,” jelasnya. [sav/sas]