Ternyata, ini Rahasia di Balik Awetnya Gemblong Compreng yang Belum Banyak diketahui

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com -  Gemblong merupakan jajanan yang terbuat dari bahan dasar ketan dan santan, berbentuk lonjong serta berwarna putih. Gemblong sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu sehingga banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini nama Gemblong kian meredup ditelinga anak muda masa kini. Makanan berwana putih ini juga merupakan salah satu makanan khas yang dimiliki oleh Kabupaten Tuban.

Di Kabupaten Tuban sendiri, banyak masyarakat yang pandai mengolah Gemblong. Salah satu desa yang terus menghasilkan Gemblong hingga saat ini ialah Desa Compreng yang berada di Kecamatan Widang.

Kelezatan rasa dari Gemblong buatan warga Compreng ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Selain terkenal dengan tekstur Gemblong yang lembut, empuk dan gurih. Gemblong Compreng juga terkenal lebih awet dibandinkan Gemblong pada umumnya.

“Kalau Gemblong di sini terkenalnya juga karena awet, misalkan membuatnya jam 02.00 WIB, nanti sampai jam 02.00 WIB juga nggak akan basi, jadi pesan sekarang mau dimakan besok juga masih bisa,” Jelas Sriwibowo salah satu penjual Gemblong Compreng saat ditemui blokTuban.com pada Sabtu (22/1/2022) di warung miliknya.

Kualitas awet yang dimiliki oleh Gemblong Compreng buatannya itu, diperoleh dari proses pembuatannya. Ia mengatakan jika untuk bisa mengahsilkan gemblong yang awet, maka proses masaknya harus benar-benar matang, sehingga seluruh bahan yang digunakan benar-benar sudah masak.

Selain itu juga santan yang digunakan untuk membuat Gemblong, harus direbus terlebih dahulu sehingga saat disatukan dengan ketan, santan sudah dalam keadaan matang. Dan itulah yang membuat Gemblong bisa bertahan lebih lama dari biasanya.

“Ngukusnya itu sekitar 2 jam-an, jadi harus benar-benar masak dulu supaya bisa tahan lama, kalau untuk rasa gurihnya itu pokok harus cukup rasa menakar bumbunya seperti garamnya,” jelasnya.

Produksi Gemblong yang menggunakan resep turun temurun ini, biasanya dijual dengan harga Rp 1000 per biji. Setiap harinya perempuan berusia 60 tahun ini selalu memproduksi sekitar 3 kilogram Gemblong dan selalu habis diserbu pembeli.

Perlu diketahui, jika Warung Sriwiboyo buka setiap hari selama 24 jam dengan menyediakan berbagai makanan dan minuman. Seperti Sayur Kare Ayam, Sayur Ikan Laut, Gorengan, Gemblong, Kopi, Teh, dan masih banyak lagi. [sav/sas]