Setelah Terbakar Pasar Baru Tuban Berganti Nama

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Pasar Baru Tuban yang terletak di Jalan Gajahmada nomor 32 yang sebagian masuk Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban dan sebagian masuk Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding telah berganti nama menjadi Pasar Besar Tuban (PBT).

Bergantinya nama pasar tradisional terbesar di Kabupaten Tuban itu, nampak dari papan nama di pagar depan. Tertulis jelas Pasar Besar Tuban di pagar, tetapi nama lama Pasar Baru Tuban juga belum diganti.

Kepala Dinas Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Tuban, Agus Wijaya mengatakan, pergantian nama merupakan permintaan pedagang Pasar Baru dan Pemkab kemudian memfasilitasinya.

"Ini hanya berganti nama dan kami kabulkan nama PBT sesuai hasil rapat bersama paguyuban pedagang," ujar Agus Wijaya kepada reporter blokTuban.com, Jumat (21/1/2022).

Paguyuban pedagang Pasar Baru, lanjut Agus mengaku khawatir kalau namanya Pasar Baru terus, sehingga sewaktu-waktu dapat terbakar kembali. Akhirnya disepakati nama diganti menjadi PBT.

Bergantinya nama disepakati setelah insiden kebakaran hebat di Pasar Baru pada awal Maret 2020 lalu. Kebakaran yang melenyapkan 619 kios dan 1.322 los itu, menyisakan trauma bagi pedagang. 

Pembangunan pasar menggunakan APBD senilai Rp4 miliar, Rp3 miliar habis pada tahap pertama dan Rp1 miliar pembangunan tahap dua. Pasar Baru kembali beroperasi pada awal tahun 2021 dan ekonomi masyarakat berangsur pulih.

"Bergantinya nama pasar ini hanya diperbaruhi datanya. Sedangkan letak kios dan los tetap sama," imbuhnya.

Pasar dengan nama PBT di Kabupaten Tuban saat ini ada dua tempat. Selain Pasar Baru, lokasi dengan nama PBT sudah ada lebih dulu di Kelurahan Perbon yang hingga sekarang tidak kunjung jadi.

Berdasarkan penuturan pedagang yang ditemui blokTuban.com, kebakaran hebat yang menghanguskan ratusan kios dan toko di Pasar Baru Tuban rupanya pernah terjadi pada 21 tahun silam.

Salah seorang pedagang bakso, Sri Wahyuni (59) mengatakan, kebakaran yang terjadi pada beberapa tahun lalu itu, sama persis seperti yang terjadi pada tahun 1999 silam.

"Kalau dulu itu, hari pertama puasa Ramadhan kejadian juga malam hari usai azan magrib,"ungkap Sri Wahyuni.

Pedagang lainnya, Warno (54) yang menjual bawang mengatakan, kebakaran yang terjadi pada Maret 2020 itu sama seperti 21 tahun dalam hitungan kalender Jawa.

"Kejadian kebakaran tahun 2020 itu hari Selasa Kliwon, kalau dulu Kamis Kliwon. Bulan dalam kalender Jawanya sama," tutupnya. [ali/ono]