Masa Tanam Selesai, Warga Desa Sugiharjo Rayakan Ulang Tahun Ternak Sapi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Warga Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban merayakan ulang tahun ternak sapi pada Kamis (20/1/2022) sore. Ritual unik tersebut dilakukan setiap tahun setelah masa tanam selesai.

Salah satu warga yang melestarikan tradisi ulang tahun sapi atau lebih akrab dikenal kupatan sapi adalah Mahmudan (60). Ia menyiapkan kupat berbentuk tanduk/sungu (bahasa Jawa) dua buah pada Jumat Pahing, karena memiliki dua ekor sapi dewasa.

"Hanya sapi dewasa yang diberi kupat sungu dan dilingkarkan di leher ternak seperti kalung. Sedangkan anak sapi atau pedet (bahasa Jawa) belum waktunya dirayakan ulang tahunnya," ujarnya kepada reporter blokTuban.com di rumahnya.

Sebelum kupat dipasang di leher sapi, Mahmudan beserta seluruh anggota keluarganya mengucapkan niat merayakan ulang tahun sapi dan berdoa kepada Allah SWT. Ia meminta supaya ternaknya sehat dan cepat berkembang biak.

Alasan ulang tahun ternak sapi memakai kupat, karena ketupat memiliki filosofi mengakui kesalahan. Artinya setelah sapi diajak bekerja di sawah selama setahun, dimungkinkan bersinggungan dengan hal tak kasat mata dan cara meminta maaf adalah pada saat kupatan sapi.

Selain ketupat, warga juga kerap menggunakan nasi punar atau kuning untuk merayakan ulang tahun sapinya. Dilansir dari laman fimela, warna kuning diibaratkan sebagai warna emas. Warna emas sendiri melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Harapannya dengan membuat nasi kuning, maka akan lebih banyak kemakmuran, kesejahteraan, dan kekayaan.

"Dulu warga yang memiliki sapi menggunakan untuk bekerja terus di sawah. Sekarang zaman sudah berbeda sapinya diganti traktor, sehingga sudah jarang yang merayakan ulang tahun ternaknya," imbuhnya.

Selain membuat kupat untuk sapi, warga juga membuat kupat dan lepet beserta sayur opor ayam untuk dikonsumsi bersama keluarga. Salah satu syarat di dalam sayur opor dulunya harus ada Ikan Cucut, tetapi sekarang dapat diganti dengan udang.

Syarat wajib adanya udang pada sayur tersebut belum diketahui Mahmudan. Kendati demikian, sebagai tradisi yang turun temurun ia tetap melakukan apa yang diajarkan oleh orang tuanya tempo dulu.

Sebagaimana diketahui, ulang tahun ternak sapi di Kabupaten Tuban dirayakan dua waktu. Pertama setelah masa tanam padi di sawah dan kedua seusai tanam di ladang atau tegalan.

Perbedaan waktu tersebut menyesuaikan berakhirnya masa kerja sapi yang sebagian besar belum tergantikan oleh mesin traktor. [ali/sas]