Berangkatkan Umroh di Tengah Kasus Omicron, Kemenag Terapkan One Gate Policy

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Meskipun Pemerintah Arab Saudi telah mencabut larangan penerbangan dari Indonesia sejak awal Bulan Desember 2021, keberangkatan kloter pertama jemaah umroh dari Indonesia dilaksanakan pada (8/1/2022). 

Keberangkatan tersebut akan disusul ratusan jamaah lain dari tiga keberangkatan yang sudah dijadwalkan sampai (13/1/2022). Dilansir dari laman Kemenag, kloter pertama yang terdiri dari 419 jemaah tersebut berasal dari satu travel, yang diterbangkan langsung menuju Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz International Airport di Madinah.

Keberangkatan jemaah umroh ke Tanah Suci tersebut di tengah peningkatan kasus varian Omicron di berbagai negara. Dikutip dari laman bbc.com, direktur Penyelenggara Haji dan Umroh, Hilman Latief mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sudah melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah infeksi Covid-19 pada jemaah.

Sebagai upaya protokol kesehatan, Kemenag memberlakukan kebijakan satu pintu (one gate policy) yakni semua jemaah umroh harus dikarantina selama satu hari di Asrama Haji Jakarta sebelum pemberangkatan. Dalam karantina tersebut, jemaah umroh mengikuti protokol yang sudah disyaratkan dari pihak Saudi Arabia, termasuk di dalamnya screening kesehatan sebelum berangkat.

Sesampainya di Tanah Suci, jemaah asal Indonesia harus menjalani tes PCR dan karantina selama lima hari, jika hasilnya negatif maka dilanjutkan ke Mekkah untuk menjalankan ibadah umroh. Setelah selesai menjalani ibadah umroh, sebelum kembali ke tanah air juga akan dites PCR, kemudian melakukan karantina kembali di Asrama Haji setelah tiba di Indonesia.

Sebelumnya, Hilman juga menegaskan bahwa Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang akan memberangkatkan jamaah wajib melaporkan keberangkatan melalui SISKOPATUH. Ia mengimbau kepada agen perjalanan umroh agar patuh terhadap kebijkan yang telah ditentukan agar pengawasan dapat dilaksanakan lebih mudah.

“Jangan disepelekan terkait kebijakan one gate policy ini. Ini diplomasi dan komitmen yang harus kita jaga antara Pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia,” pesannya.

Pihaknya juga tengah melakukan finalisasi terkait regulasi penyelenggaraan umroh di tengah pandemi untuk peningkatan layanan perlindungan jemaah, termasuk integrasi yang berkaitan dengan Pemerintah Saudi.

 “Keberangkatan umroh ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan selanjutnya,” jelasnya. [din/ono]