Manfaatkan Potensi Lokal, Patung-Patung Taman Sleko Buatan Seniman Asli Tuban

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Taman Sleko yang dikonsep menjadi taman yang lebih smart, bernilai seni tinggi, dan ramah publik saat ini hampir selesai dibenahi. Berdasarkan keterangan dari Darmaji, Kepala PRKP Tuban, anggaran pembangunan taman sleko yang menggunakan PAPBD Tahun 2021 tersebut dipastikan harus selesai di akhir tahun 2021 ini.

Perombakan Taman Sleko memang dilakukan secara menyeluruh, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat ditemui setelah acara Batik Mural Festival di GOR Rangga Jaya Anoraga mengungkapkan bahwasanya taman sleko memang dikonsep menjunjung tinggi nilai seni dan kearifan lokal terbukti dari patung-patung yang dibangun di taman tersebut berasal dari karya seniman-seniman lokal Tuban.

“Di Taman Sleko juga saya sediakan space tembok untuk teman-teman berkarya dan berkreasi, entah mural batik atau bisa tempat-tempat wisata, yang penting konsepnya harus menjunjung kearifan lokal Tuban,” ujarnya.

Wajah baru Taman Sleko yang saat ini menjadi sorotan adalah 9 patung kuda. Patung dengan tinggi lebih dari 7 meter tersebut merupakan karya dari seniman patung Tuban, Janjang Berdikari. Seniman yang saat ini bermukim di Dukuh Bejagung Kidul, Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban tersebut ternyata tak hanya menyelesaikan 9 patung kuda, saat ini Ia tengah menggarap patung penari balet yang juga hampir selesai.

Patung penari balet dengan sayap kupu-kupu tersebut mulai digarap oleh Janjang saat di tengah pengerjaan 9 patung kuda. Ia mengaku tidak terlalu butuh waktu lama untuk pengerjaannya. “Kurang lebih satu bulanan mungkin, saya kerjakan sendiri untuk patungnya. Terus ini tinggal ngecat dibantu pegawai,” ujarnya.

Bapak tiga anak tersebut mengungkapkan, patung balet tersebut memang permintaan dari Bupati Tuban sendiri sehingga ia sudah diberikan gambarannya dan tinggal melakukan eksekusi. “Ditunjukkan gambarnya seperti apa, tadinya saya kira dikasih berwarna ternyata minta putih aja,” ungkapnya.

Untuk rencana peletakan patungnya sendiri, pria 56 tahun tersebut mengaku tidak tahu menahu karena hanya sebatas diminta membuat patungnya saja. “Mungkin diletakkan di bagian tamannya, saya kurang tahu mau ditempatkan di mana,” ujarnya. Sedangkan untuk filosofi dari patung penari balet tersebut, menurut Janjang sebagai simbol kecantikan atau keindahan Kabupaten Tuban. [din/col]