BPS Catat 6.608 Penduduk Tuban Usia Kerja Menganggur

 

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Tuban pada Agustus 2021 sebesar 4,68 persen, mengalami penurunan 0,13 persen poin dibanding TPT Agustus 2020 sebesar 4,81 persen. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, TPT laki-laki di Kabupaten Tuban cenderung lebih tinggi dibandingkan TPT perempuan. Pada Agustus 2021, TPT laki-laki sebesar 4,98 persen, lebih tinggi dibandingkan TPT perempuan sebesar 4,24 persen.

Dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan pada Agustus 2021, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi diantara tingkat pendidikan yang lain, yaitu sebesar 12,41 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9,10 persen.

Dengan kata lain, permasalahan titik temu antara tawaran tenaga kerja lulusan SMK/SMA di Kabupaten Tuban dengan tenaga kerja yang diminta di pasar kerja masih terjadi. Sebaliknya, TPT terendah terdapat pada perguruan tinggi sebesar 1,94 persen.

Dibandingkan Agustus 2020, penurunan TPT terjadi pada tamatan perguruan tinggi (Diploma ke atas) yaitu 8,28 persen poin dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar 0,29 persen poin. Sebaliknya, kenaikan TPT tertinggi terjadi pada tamatan SMK sebesar 1,50 persen poin.

Eko Mardiana selaku Kepala BPS Tuban dalam rilisnya menjelaskan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tuban hingga Agustus 2021 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah yakni sebanyak 349.928 orang (52,44 persen), Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 127.166 orang (19,06 persen), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 82.843 orang (12,42 persen).

"Sementara penduduk bekerja berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 62.845 orang (9,42 persen) dan berpendidikan tinggi (Diploma ke atas) sebanyak 44.495 orang (6,67 persen)," ujar Mardiana, Jumat (24/12/2021).

Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja yang meningkat di Kabupaten Tuban adalah mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,04 persen poin, tamat perguruan tinggi 0,46 persen poin, tamat SMA sebesar 0,22 persen poin, dan tamat SMK 0,04 persen poin. Sebaliknya, persentase penduduk bekerja tamat SMP mengalami penurunan sebesar 1,75 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya.

Ditambahkan, dari 948.947 penduduk usia kerja di Kabupaten Tuban pada Agustus 2021, sebanyak 76.614 atau 8,07 persen diantaranya terdampak Covid-19. Dari sejumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 tersebut, sebagian besar masuk dalam kategori mengalami pengurangan jam kerja akibat Covid-19 yakni sebanyak 62.045 orang. Selain itu, terdapat sebanyak 6.608 penduduk usia kerja yang menjadi pengangguran, sebanyak 1.855 orang menjadi bukan angkatan kerja, dan sebanyak 6.106 penduduk usia kerja yang menjadi sementara tidak bekerja karena Covid-19.

"Jika dibandingkan Agustus 2020, jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Tuban mengalami penurunan sebanyak 18.588 orang. Pengurangan tersebut

terjadi untuk semua kategori kecuali pada kategori sementara tidak bekerja karena Covid-19 yang justru mengalami kenaikan dari 3.890 orang pada Agustus 2020 menjadi 6.106 orang pada Agustus 2021," imbuhnya.

Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia termasuk Kabupaten Tuban berdampak bukan hanya pada masalah kesehatan, melainkan banyak aspek kehidupan lainnya. Salah satunya dalam hal ini berdampak pada aktivitas perekonomian penduduk yang di dalamnya meliputi aktivitas dan dinamika ketenagakerjaan. 

Dampak pandemi covid-19 pada penduduk usia kerja dapat dikelompokkan menjadi empat (4) komponen, yaitu Penganggur dan Bukan Angkatan Kerja (BAK) yang pernah berhenti bekerja pada periode Februari – Agustus 2021 bagi mereka yang saat ini tidak bekerja, serta Penduduk yang berstatus sementara tidak bekerja dan Penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja bagi mereka yang saat ini masih bekerja. [ali/col]