Pahit Getirnya Mengelola Wisata Saat Pandemi

 

Reporter: Mochamad Nur Rofiq

blokTuban.com - Pandemi Covid-19 tak juga kunjung pergi dari Bumi Pertiwi. Dampaknya, sektor ekonomi pariwisata harus memutar otak bagi pengelolanya agar tetap bisa bertahan.

Terlebih, adanya aturan PPKM dari pemerintah, sektor wisata merupakan sektor yang paling terdampak. Sebab, pariwisata berkaitan dengan kerumunan orang dan mau tidak mau harus menutup usahanya.

Meski tidak mudah, para pengelola wisata di Kabupaten Tuban saat ini masih jalan meski terseok-seok. Tentunya dengan adanya kelonggaran libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) jadi angin segar bagi mereka untuk pemulihan ekonomi di tengah himpitan pandemi saat ini.

Suryo, pengelola wisata di kota Tuban berkisah, selama pandemi dirinya harus tiarap. Tegaknya aturan pemerintah soal PPKM, membuat pengelola wisata swasta ini harus memutar otak.

"Ya kita harus tiarap tidak bisa berbuat banyak," kisahnya sambil membandingkan usahanya sebelum pandemi.

Jika sebelum pandemi, lanjut Suryo, dirinya mampu membiayai kuliah anaknya dan mencukupi kebutuhan keluarga dari 4 kolam renang yang ia kelola. Namun setelah adanya pandemi hanya bisa menguras tabungan yang ada.

"Ya kalau selama pandemi untuk menutup kebutuhan, ambil dari tabungan yang ada," kata Suryo.

Dengan adanya kelonggaran libur Nataru, Suryo menyambut dengan antusias. Dirinya tidak mempersoalkan adanya pembatasan. Dengan begitu ia akan memanfaatkan peluang ini dengan tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Batalnya PPKM Level 3 tentu jadi angin segar bagi kami pengelola wisata. Kami juga selalu siap dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat," tegasnya.

Dengan demikian, ia akan meningkatkan kebersihan, dan membatasi jumlah pengunjung sebanyak 50 persen. Tujuannya, agar tidak ada klaster baru dari sektor wisata.

"Kami akan selalu menghimbau bagi pengunjung untuk tetap jaga prokes ketika masuk lokasi. Sebelum masuk pun akan kita cek apakah sudah Vaksin atau belum melalui peduli lindungi," tegasnya.

Hal senada juga dilontarkan pengelola wisata lain, Multazam Dawud. Untuk menjaga pengunjung wisata Nglirip tetap aman dan nyaman, penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi prioritas.

Menurut Multazam, Keputusan Pemerintah membatalkan kebijakan penerapan PPKM Level 3 jelang libur Nataru jadi angin segar bagi pengelola wisata di Kabupaten Tuban. 

"Kami menyambut dengan senang hati karena tidak ada rasa was-was lagi," ujar pengelola wisata alam air terjun Nglirip, Multazam, kepada blokTuban.com.

Kesempatan ini, dirasa menguntungkan bagi pelaku usaha wisata. Sebab, ini menjadi momen untuk membangkitkan ekonomi setelah dihimpit pandemi Covid-19.

Meski begitu, pihaknya memastikan akan tetap mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di lokasi wisata. Ia juga menghimbau bagi para wisatawan dapat mematuhinya dan ikut menekan penyebaran virus yang sudah bermutasi menjadi beberapa varian tersebut.

"Tentu kami akan tetap mmperketat protokoler sesuai aturan yang ada," tegasnya. [rof/col]