Kiprah BUMDes Ngadipuro Dalam Penangan Arial Pompanisasi

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Saat ini sudah banyak desa yang memiliki badan usaha yang dikelola oleh desa. Namun kendati demikian unit dari setiap desa berbeda, tergantung dari kebijakan masing-masing desa.

Di Kabupaten Tuban sendiri hampir seluruh desa memiliki BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Salah satunya ialah Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang yang sudah berdiri sejak 11 tahun yang lalu.

Desa yang berada diujung Kabupaten Tuban tersebut memiliki BUMDes dengan satu unit usaha, yaitu arial pompanisasi.

Arial pompanisasi ini sendiri didirikan untuk membantu para masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani. Agar bisa mendapatkan pengairan sawah dengan mudah.

“BUMDes Ngadipuro ini unit usahanya adalah arial pompanisasi yang awalnya dari Gerdu Taskin dari jawa timur yang provinsi. Setelah itu berkembang menjadi bumdes 2010 kita sudah berdiri bumdes,” ujar Bambang Sumantri, Ketua BUMDes Ngadipuro kepada blokTuban.com pada Sabtu (18/12/2021).

Dalam kepengurusan BUMDes tersebut terbentuk beberapa kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara serta pengurus arial pompanisasi dan juga pengurus Gerdu Taskin (Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan).

Sejak berdiri pada tahun 2010 tersebut, dikatakan ketua BUMDes yang juga menjabat sebagai sekertaris desa, bahwa tidak ada kendala serius yang dialami dalam pengelolaan arial pompanisasi tersebut.

Hanya saja, pihak desa kesulitan untuk mencari pengurus yang ditugaskan sebagai HIPPA lapangan. Padahal  dikatakannya jika prosentase insentif yang diperuntukkan lumayan, yaitu 17 persen dari hasil penjualan.

“Kesulitannya mencari HIPPA dilapangan karena banyak yang tidak mau padahal kalau dihitung-hitung upahnya juga lumayan. Disini pakai prosentase insentif untuk hippa lapangan, biasanya insentif hippa lapangan 17 persen dari hasil penjualan,” ucapnya.

Bahkan ia melanjutkan jika satu musim tanam, pengurus HIPPA lapangan bisa mendapatkan insentif sebesar Rp85 juta. “ Belum lagi pengurus arialnya, kalau pengurus arial sembilan persen dari SHO,” tutupnya. [sav/sas]