Mengenal Mental Illnes yang Sering Terjadi di Kalangan Remaja

Penulis : Khonik Indah Fajarwati

blokTuban.com - Kesehatan mental saat ini masih menjadi isu yang tabu untuk di bicarakan di kalangan masyarakat, apalagi masyarakat masih menganggap bahwa mental illness sama dengan gangguan jiwa. Masih banyak orang-orang yang mengabaikan betapa bahayanya mental illness yang di biarkan begitu saja.

Mental illness sendiri adalah gangguan kejiwaan yang berpengaruh pada pola pikir, prilaku, dan perasaan. Hal-hal yang bisa di kategorikan sebagai mental illness adalah gejala depresi, kecemasan berlebihan, gangguan bipolar, dan skizofrenia.

Hal-hal tersebut sering kali terjadi di kalangan para remaja tanpa disadari oleh mereka, pemicunya bisa saja tentang stress berlebihan atau trauma yang pernah di alami sehingga menimbulkan efek jangka panjang seperti mental illness. Dikutip dari laman alodokter.com Jenis-jenis gangguan mental yang sering di alami oleh para remaja tanpa mereka sadari adalah gangguan suasana hati.

Gangguan suasana hati (mood disorder) merupakan kondisi dimana suasana hati cepat berubah-ubah dalam hitungan detik, dan berlangsung dengan periode yang cukup lama. Hal ini dapat mempengaruhi aktivitas seseorang sehari-hari, seperti sekolah, bekerja. Dimana penderita akan cenderung merasakan emosi yang terus beeubah-ubah, atau mengalami kesedihan jangka Panjang sehingga menimbulkan resiko penderita akan melakukan selfharm atau menyakiti diri sendiri.

Ada juga gangguan keceamasan sering kali terjadi kepada banyak orang tidak peduli tua ataupun muda. Contohnya seperti saat seseorang pergi ke tempat baru atau akan melakukan sebuah presentasi di depan kelas. Mungkin terdengar sepele, namun dampak yang terjadi bila gangguan kecemasan ini terus berlanjut tanpa adanya pertolongan kepada penderita. Maka akan berdampak pada kesehtan mental dan fisik orang tersebut.

Pada kasus umum, orang yang menderita gangguan kecemasan akan sulit mengontrol dirinya sendiri saat berada di tengan banyak orang, tidur terlalu lama, kecemasan berlebihan terhadap sesuatu, dan sangat mudah merasa lelah.

Gangguan yang juga kerap dialami seseorang adalah depresi. Kesedihan atau trauma yang mendalam berpotensi untuk memicu gejala depresi, di mana penderita depresi akan menyakiti dirinya sendiri saat merasa cemas dan putus asa. Kondisi paling berbahaya dari depresi adalah Ketika orang tersebut mempunyai pemikiran untuk bunuh diri. Factor yang menyebabkan depresi pada remaja bisa terjadi Ketika kondisi rumah tidak kondusif, pertengkaran orang tua, pembullyan yang terjadi berulang kali, trauma mendalam yang di alami anak juga merupakan penyebab depresi.

Terakhir adalah gangguan skizofrenia. Skizofrenia adalah jenis mental illness yang terjadi saat penderitanya tidak mampu membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri. Gangguan ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami pemikiran yang tidak realistis, halusinasi, dan perubahan perilaku yang cukup parah.

Penyebab dari mental illness sendiri bisa berupa faktor biologis yang di tutunkan oleh orang tua secara tidak sadar, pengalaman traumatis yang mereka tanggung sendirian, ataupun kecemasan berlebihan karena tuntutan dari para orang tua yang sangat banyak. Sehingga banyak remaja yang rentan untuk menyembunyikan penyakitnya dengan cara menyakiti diri sendiri atau mencoba bunuh diri saat dia sangat lelah.

Karena itu sangat penting mengetahui seberapa bahaya mental illness yang dimiliki para remaja saat ini, karena dengan begitu kita bisa mencegah dan mengobati penyakit mental ini dengan ahlinya. Sehingga kasus bunuh diri remaja di Indonesia dapat berkurang.

*Penulis merupakan mahasiswi Magang UNIROW Tuban di blokTuban.com yang berkantor di Jalan Sunan Muria No.28 Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban*.