Pernah Mendapat FBK Kemendikbud, Wayang Suket Indonesia Performing Tour Keliling Jawa

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Pada zaman dulu, Wayang Suket merupakan permainan tradisional anak-anak yang apabila tidak dilestarikan dan dijaga akan hilang ataupun punah begitu saja. Pada tahun 2018, seorang pemuda asal Kabupaten Tuban dengan membawa visi untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan Wayang Suket membentuk sebuah komunitas yang bernama Wayang Suket Indonesia.

Meskipun baru berdiri secara resmi selama kurang lebih tiga tahun, komunitas tersebut sudah banyak memberikan andil besar dalam hal melestarikan warisan budaya Indonesia. Gaga Rizky, selaku pendiri Komunitas Wayang Suket Indonesia mengungkapkan bahwa aktivitas utama dari komunitas yang didirikannya itu ada empat, yakni pementasan Wayang Suket, workshop pengenalan dan pembuatan Wayang Suket, pameran dari hasil karya workshop atau hasil karya setelah pementasan, dan terakhir aktivitas sosial yang meliputi pemberdayaan masyarakat sekitar.

Dalam perjalanannya, Wayang Suket Indonesia sudah kerap kali menggelar pementasan dan berkolaborasi dengan berbagai macam pihak, bahkan pernah mendapatkan bantuan program milik Kemendikbud yakni Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK).

“Kita sudah sering menggelar pementasan dan workshop keliling berbagai kota dan pulau. Terakhir di tahun 2020 kemarin, kita disupport oleh Kemendikbud, dapat bantuan program FBK tour keliling Pulau Jawa selama dua bulan,” ujarnya.

Pemuda asal Tuban tersebut melanjutkan bahwa Wayang Suket ini berpotensi sekali untuk mengembangkan potensi budaya sekaligus untuk menarik destinasi wisata kebudayaan karena antusiasme masyarakat sebenarnya masih sangat besar. “Wayang Suket ini bisa juga untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah setempat karena dia mengangkat kearifan lokal juga kan,” ujarnya.

Selain melakukan pementasan di Indonesia, ternayata Wayang Suket Indonesia juga mendapatkan perhatian besar dari manca negara. Gaga mengaku sudah sering pula dilibatkan dalam event-event internasional, seperti di Hungaria, Australia, Taiwan dan lain-lain. “Salah satu timku itu ada yang dari Hungaria, dia buat pameran di sana dan memberikan space untuk wayang suket dipamerkan di sana. Kemarin yang terakhir ini di Taiwan, workshop online karena masih Corona ini jadi nggak bisa hadir untuk pementasan,” ungkapnya.

Dengan andilnya yang sudah begitu banyak untuk terus menjaga dan melestarikan wayang suket, Gaga berharap dengan dibawanya wayang suket ini ke Tuban, pemerintah daerah serta dinas-dinas terkait turut serta untuk mendukung dan mensupport Komunitas Wayang Suket. “Basis awalnya memang kita di Solo, baru satu bulan terakhir ini kembali ke Tuban, jadi kami berharap juga mendapat dukungan dari Pemda di sini,” harapnya.

Ia juga mengungkapkan rencana kedepannya bahwa kemungkinan akan ada soft opening untuk mengundang teman-teman seniman di Tuban, serta dari stakeholder terkait. “Aku ingin ngundang juga teman-teman Jurnalis dan Bupati juga buat datang ke sini untuk menunjukkan ini ada Wayang Suket, begini cara buatnya agar beliaunya bisa mendukung salah satu budaya yang ada di Tuban,” ungkapnya.

Harapannya nanti setelah mengundang Bupati dan stakeholder terkait, Wayang Suket bisa lebih terekspose dan dikenal oleh masyarakat sehingga bisa terus dilestarikan. “Mungkin di Tuban sendiri belum terlalu mendengar ya, jadi dengan rencana itu aku berharap akan ada equitynya ketika Bupati bisa hadir ke sini,” pungkasnya. [din/col]