Perjalanan Paguyuban Inspirasi Teras Kreasi Cetak Trainer Handal

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Paguyuban inspirasi teras kreasi merupakan wadah kreativitas masyarakat berbasis pemberdayaan yang sudah ada sejak dua tahun yang lalu, tepatnya pada 22 Maret 2019.

Meski sempat dipandang sebelah mata oleh masyarakat, namun sampai saat ini teras kreasi masih terus melaju melambungkan namanya.

Hingga sekarang dalam paguyuban tersebut setidaknya ada delapan produk, yang tengah dihasilkan oleh para ibu rumah tangga yang bergabung menjadi anggota. Selain sebagai wadah kreatifitas, anggota teras kreasi sendiri diberikan strategi terkait pemasaran produk.

Seperti foto produk, cara membuat katalog whatsaap bisnis, cara membuat brand, cara membuat produk yang disukai pasar hingga ilmu-ilmu marketing penjualan lainnya.

“Yang ngisi temen-temen yang pernah ikut pelatihan, baik itu di Dinas Koperindag maupun melalui via online lalu punya sertifikat, maka dia berhak untuk mengisi pelatihan,” ucap Rofiul Rahmawati (32) pendiri Paguyuban Teras Kreasi saat ditemui blokTuban.com pada Jumat (19/11/2021).

Biasanya paguyuban inspirasi teras kreasi ini juga memberikan pelatihan kreatifitas kepada semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga ibu-ibu lainnya. Selain itu juga sering menjalin kerjasama dengan berbagai instansi-instansi dengan prosedur yang telah ditentukan.

”Kita tidak hanya menjual produk di teras kreasi tapi bisa memberikan pelatihan, kita bisa jadi trainer yang siap dipanggil kapan pun dan siap didatangkan di forum dalam bentuk apapun,” jelasnya.

Tujuan diadakannya pelatihan-pelatihan tersebut, agar masyarakat yang sudah melihat kapasitasnya menjadi seorang trainer tertarik dan yakin, untuk membeli produk-produk yang telah dihasilkan, tanpa harus melakukan promosi-promosi lebih lanjut lagi.

Dari beberapa genre produk yang tengah dihasilkan oleh para ibu-ibu rumah tangga ini, dikatakan Rofi, tidak semua anggota siap untuk memberikan pelatihan.

“Yang sudah siap mengisi pelatihan saat ini ada clay, Rajut, henna wedding, tali kur, pelepah pisang, sama flannel,” ujarnya.

Dalam paguyuban teras kreasi ini para anggota tidak hanya dilatih untuk memasarkan produk dengan sistem manajemen bisnis saja, akan tetapi juga melatih masing-masing dari anggota memiliki tanggung jawab terhadap apa yang telah diembannya. Salah satunya melalui bazar-bazar yang telah dilakukan.

“Saya sering mengajak temen-temen kayak di bazar itu harus ada panitianya, jadi siapa penanggung jawabnya, apa konsep bazarnya, jadi bazar yang dilakukan itu tidak hanya sekadar bazar, tetapi melatih temen-temen untuk bisa menjadi personal yang punya tanggung jawab,” ungkapnya.

Rofi mengatakan, waktu perekrutan anggota dari teras kreasi ini pun sudah ditentukan. Hanya setahun dalam sekali, dengan melakukan wawancara dan mengisi formulir yang tengah disediakan.

“Selain formulir juga menandatangani surat pernyataan, menyetorkan fotocopy KTP, fotocopy Kartu Keluarga dan ada biaya Rp10.000,” sambungnya.

Untuk kedepannya ibu dari dua orang anak ini berharap agar nantinya tempat teras kreasi lebih banyak digunakan untuk berbagai edukasi, serta bisa bekerja sama dengan pihak instansi terkait pelayanan pelatihan yang tengah dikonsep untuk digunakan sebagai partner kerja sama, baik di lembaga pendidikan, universitas atau bahkan dimasyarakat. [sav/rom]