TPPI dan Dinsos P3A Tuban Kolaborasi Dampingi Penyandang Disabilitas Menjahit

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kolaborasi PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama(TPPI) dan Pemerintah Kabupaten Tuban terus terjalin guna mengatasi beragam persolan, salah satunya kemiskinan. Salah satu kendala dalam penanggulanagan kemiskinan adalah kurangnya kompetensi masyarakat menuju kemandirian ekonomi.

Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran tercetusnya program peningkatan kompetensi masyarakat. Sekaligus pendampingan melalui program pelatihan yang dilaksanakan dengan cara sinergitas antara perusahaan dengan pemerintah daerah.

Pelaksanaan program pelatihan ini bukan hanya bagi warga masyarakat yang mampu secara fisik, namun penyandang disabilitas juga harus diperhatikan keterlibatannya. Sebab, angka kemiskinan bukan hanya bertolak ukur dari peran serta produktivitas masyarakat yang mampu secara fisik, namun masyarakat berkebutuhan khusus juga termasuk ada di dalamnya.

Dalam mensikapi kondisi sosial tersebut, maka CSR PT. TPPI bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Tuban menyelenggarakan program pelatihan menjahit bagi penyandang disabilitas yanga akan dilaksanakan selama 20 hari.

"Pelaksanaan program ini bukan hanya memberikan bekal ketrampilan menjahit saja, akan tetapi juga langsung diberikan bantuan mesin jahit bagi masing-masing penyandang disabilitas.
Selain itu program ini juga akan inline dengan program pendampingan UMKM yang lain, dimana nantinya satu sama lain bisa saling mengisi," tutur PR & CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo, ST.MM kepada reporter blokTuban.com, Senin (29/11/2021).

Sebagai contoh program ketrampilan menjahit tersebut, akan inline dengan program pelatihan membatik dan pengembangan ecoprint yang saat ini membutuhkan tenaga pebjahit, sehingga ketrampilan yang didapat dari pelatihan ini langsung bisa diterapkan.

"Program ini akan kita kawal dari hulu ke hilir dengan cara setelah selesai pelatihan kami berikan kain hasil cetak ecoprint dan contoh design pakaian yang saat ini sudah dipasarkan, dengan demikian ketrampilan ini langsung dapat di aplikasikan secara nyata.," imbuh pria asli Tuban.

Selain itu dalam waktu dekat CSR PT. TPPI bekerjasama dengan Universitas Airlangga ( UNAIR ) Surabaya juga akan menyelenggarakan program pelatihan pengelolaan keuangan dan pemasaran, yang mana pelatihan ini juga merupakan bagian pelatihan yang sangat penting untuk menunjung berkembangnya suatu usaha.

Hal inilah yang selama ini menjadi kendala dalam mengembangkan program pembinaan masyarakat. Di mana faktor pemasaran product dan pengelolaan keuangan jarang sekali diperhatikan dalam program pelatihan maupun pemberdayaan masyarakat.

Program pelatihan yang akan dilaksanakan secara berkesinambungan juga diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dari berbagai elemen mulai dari penyandang disabilitas, embrio/potensi usaha yang baru mulai tumbuh dan UMKM yang mulai berkembang.

"Diharapkan efek dari kegiatan ini dapat menciptakan dan membuka lapangan kerja baru di sekitar wilayah masing-masing  sehingga secara makro dapat mengurangi kemiskinan dengan terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Tuban, Eko Julianto mengatakan Pemkab berterimakasih atas dukungan perusahaan TPPI terhadap difabel di Kabupaten Tuban.

"Kami berterima kasih kepada TPPI yang telah mengalokasikan CSRnya untuk pemberdayaan disabilitas dalam bentuk pelatihan menjahit kurang lebih 15 orang," sambung Eko.

Mantan Kabag Kesra tersebut berharap, melalui pelatihan tersebut disabilitas dapat menjadi lebih mandiri dan bisa mengangkat ekonomi melalui peningkatan pendapatannya. [ali/sas]