Pengguna Pupuk Organik Cair Phonska Oca Tuban Tertinggi di Jatim

 

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Pupuk Cair Phonska Oca merupakan pupuk bersubsidi baru yang telah dikeluarkan oleh PT. Pupuk Indonesia (Persero). Pada Rabu (17/11/2021) pihak PT. Pupuk Indonesia (Persero) mensosialisasikan produk barunya tersebut kepada para petani di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Dalam kesempatan tersebut Iyan Fajri, Vice President Penjualan Wilayah Jatim, PT. Pupuk Indonesia berterimakasih kepada para petani yang ada di Kabupaten Tuban, lantaran Kabupaten Tuban menjadi petani yang memiliki serapan tertinggi penggunaan pupuk organik tersebut, baik di Jawa Timur maupun di tingkat Nasional.

“Kami sangat berterimakasih kepada petani Tuban, karena petani Tuban ini kami lihat sangat terbuka dengan teknologi baru, sehingga di Jawa Timur baik di nasional sekalipun ini kabupaten tertinggi serapan Phonska Oca nya,” tuturnya.

Keunggulan dari Pupuk Cair Phonska Oca sendiri ada pada kandungan yang terdapat didalamnya. Yaitu mendandung mikroba dan unsur hara mikros esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Selain itu dikatakan Iyan bahwa penggunaan dari pupuk tersebut sangatlah mudah karena tidak membutuhkan campuran apapun, cukup disemprotkan saja ke tanaman.

“Pengaplikasiannya sangat mudah tinggal disemprotkan kepada tanaman dan cocok untuk semua jenis tanaman,” jelasnya.

Tidak hanya baik untuk tanaman, harga dari Pupuk Cair Phonska Oca inipun tergolong murah dengan harga Rp20.000 per liternya, Iyan juga menghitung bahwa perhektar sawah membutuhkan sekitar 3 sampai 5 liter pupuk.

“Satu hektar Phonska Oca ini dosisnya antara tiga sampai lima liter, jadi dengan harga saat ini Phonska Oca Rp 20 ribu, satu hektar rata-rata membutuhkan Rp100 ribu,” terangnya.

Karena Pupuk Phonska Oca merupakan pupuk subsidi dari pemerintah, maka petani yang ingin menggunakan pupuk tersebut harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kedalam RDKK. Untuk saat ini PT. Pupuk Indonesia (Persero) tidak menjual pupuk yang non subsidi, dikarenakan ini adalah tahun pertama pupuk tersebut hadir.

"Kami akan membuat pupuk organik cair untuk pasar yang non-subsidi karena respon petani yang cukup baik," tutupnya. [sav/col]