Parn’s Shop, Brand Lokal Bantal Berkualitas Pertama di Tuban

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Brand-brand lokal belakangan terakhir sudah mulai digemari oleh masyarakat. Selain karena masyarakat sudah menyadari bahwa kualitas brand lokal bisa bersaing dengan brand-brand ternama, harga yang lebih terjangkau menjadikan masyarakat banyak yang beralih menggunakan brand lokal.

Tak hanya dari bidang fashion maupun kecantikan yang mulai banyak mengeluarkan brand-brand lokal berkualitas, di Kabupaten Tuban terdapat salah satu brand lokal, yakni parn’s shop yang memproduksi berbagai jenis bantal, guling, dan kasur yang berkualitas.

Sebelum berdiri di Kabupaten Tuban, Parn’s shop sudah berdiri di Yogyakarta sejak tahun 2015. Puput, pemiliki home industri parn’s shop tersebut mengatakan, ada beberapa hal yang mengharuskan Ia dan suaminya pindah ke Tuban sehingga bisnis tersebut dilanjutkan di Tuban pada tahun 2018.

“Setelah buka satu tahun, vakum lagi karena ada beberapa kendala waktu itu. Kemudian tahun 2020 kemarin, mulai buka lagi di sini,” jelasnya saat ditemui di tokonya yang berlokasi di Jalan Pattimura No.36, Kecamatan/Kabupaten Tuban pada Selasa (16/11/2021).

Puput menjelaskan, awalnya suaminya memang memiliki keterampilan untuk menjahit dan memiliki berbagai macam ide untuk menciptakan peluang bisnis. “Soalnya di Tuban juga setahu saya belum ada local brand yang seperti ini, kalau ngejual bantal, guling, kasur mungkin banyak tapi kalau bikin dan produksi sendiri sepertinya belum ada,” ungkapnya.

Home industri Parn’s shop selain memproduksi barang untuk stock, juga menerima custom sesuai dengan permintaan para pelanggannya. “Terkadang orang-orang lebih suka custom karena bisa punya sesuai apa yang mereka mau, mulai dari ukuran, jenis kain, modelnya mau seperti apa. Ada juga yang custom untuk hadiah ulang tahun, seserahan, jadi gambarnya bisa dari foto-foto mereka,” terangnya.

Ia melanjutkan, selain sejenis bantal, terkadang juga terdapat custom seperti, taplak meja, karpet, sarung bantal, sprei, ataupun bantal karakter. “Kemarin Alhamdulillah ada pesanan tas hajatan juga. Pokoknya semua permintaan, asal bukan produk fashion kita usahakan semaksimal mungkin,” tambahnya.

Perempuan 28 tahun tersebut mengungkapkan, Parn’s shop sendiri memang hadir untuk orang-orang yang ingin memiliki produk sesuai dengan ide mereka sendiri, yang tidak pasaran dan unik. “Jadi kita melayani orang-orang yang membutuhkan barang tetapi nggak bisa dicari di toko-toko,” ungkapnya.

Bahan-bahan yang akan dibuat pun selalu dikonfirmasikan kepada pelanggannya terlebih dahulu, termasuk warna dan jenis kain yang akan dibuat sehingga pelangganpun bisa mengecek terlebih dahulu apakah bahan tersebut sudah sesuai permintaannya atau belum.

Barang hasil produksi Parn’s shop selain dijual secara offline juga dijual di berbagai platform online seperti shopee, tokopedia, bukalapak, instagram bahkan memiliki website sendiri yakni parnsshop.com.

Puput mengatakan, karena dijual secara online pangsa pasar parn’s shop jangkauannya lebih luas, tidak hanya berpusat di Kabupaten Tuban saja. “Paling banyak malah dari luar kota, kebanyakan Jakarta, Kalimantan juga ada. Tuban juga lumayan yang beli, customan rata-rata” jelasnya.

Ia melanjutkan bahwa penjualan melalui e-commerce sangat membantu karena untuk zaman sekarang menurutnya berjualan offline saja agak kurang, sedangkan jika offline dan online lebih bisa menjangkau semua kalangan.

Meskipun sejenis bantal bukanlah produk pokok yang setiap hari perlu dibeli, orderan pesanan Parn’s shop selama pandemi masih berjalan cukup lancar. “Kita berdiri ini hitungannya juga saat pandemi ya, tapi Alhamdulillah orderan masih ada meskipun kemarin saat PPKM Jawa-Bali itu lumayan kerasa sepi, karena pelanggan kita rata-rata dari jawa juga,” paparnya.

Harga yang dipatok juga bermacam-macam, tergantung kainnya dan isian bantalnya. “Isiannya ada dakron dan silikon, yang dakron tentunya lebih mahal daripada silikon. Kita juga pakainya yang Grade A semua, yang kualitasnya paling bagus karena kita berdiri ini juga mengandalkan kualitasnya bukan kuantitas,” terangnya.

Untuk omzet penjualan sendiri Puput mengaku, tidak menentu, terlebih usaha tersebut baru dan masih di situasi pandemi. “Namanya usaha, apalagi kita udah vakum lama, jadi seperti merintis ulang. Omzetnya mungkin kisaran mulai Rp10 sampai Rp15 juta, naik turun,” paparnya.

Puput juga menjelaskan, selain produksi, Parn’s shop juga menerima service perbaikan untuk sofa, ataupun kursi-kursi kantor untuk mengganti kain atau busanya. [din/mu]