Tengok Proses Pembuatan Keripik Tempe Satya yang Super Renyah

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Beberapa tahun belakangan ini keripik tempe memang banyak digandrungi oleh masyarakat, tidak hanya anak muda saja, orang dewasa hingga yang sudah lanjut usiapun banyak yang mencari keripik yang satu ini.

Keripik tempe sendiri sebenarnya keripik yang dibuat dari bahan dasar tempe dan juga tepung tapioca. Rasanya pun tak berbeda jauh dari tempe yang biasa digunakan sebagai lauk sehari-hari.

Saat ini sudah banyak masyarakat yang menjual keripik tempe, salah satunya adalah Dewi (37) yang menamai keripik tempenya tersebut dengan sebutan ‘Kripik Tempe Satya.’ Pada Sabtu, (30/10/2021) Dewi membeberkan proses pembuatan usaha keripik tempenya tersebut dengan proses yang sangat alami dan juga manual.

“Bahan-bahannya itu cuma tempe yang baru ngembun sedikit, sama pati (tepung tapioka) udah itu aja, sama bumbunya dikasih garam, royco sama bawang putih,” tuturnya saat ditemui blokTuban.com di rumah produksinya.

Proses pembuatannya kripik biasa memakan waktu dua hari untuk proses pengembunannya. Setelah dua hari bahan keripik tempe yang sudah mengembun dan memadat baru mulai dipotong tipis-tipis.

“Sebenarnya cepat, cuma ngembunin itu butuh waktu dua hari kalau udah ngembun seperti ini baru mulai diiris,” ungkapnya.

Dalam proses pengembunan, campuran dari kedelai tempe dan juga tepung tapioka tersebut dimasukkan kedalam plastik yang berukuran panjang, kemudian dibiarkan menggantung selama dua hari penuh.

“Kayak gini digantung kalau nggak digantung nggak bisa jadi, masukin adonan ke plastiknya juga harus netel (padat) soalnya kalau nggak netel pas diiris nanti pecah,” jelasnya sambil mempraktekkan cara pembuatannya.

Membuat keripik tempe memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra, sebab pemotongan keripik yang begitu tipis seringkali membuat orang tidak sabaran. Selain itu takaran dari campuran tempe dan juga tepung tapioka sangat penting dalam proses pembuatannya tersebut, salah takaran sedikit maka akan berdampak fatal.

“Takarannya harus sama misal tempe dua kilo patinya juga harus dua kilo nggak boleh lebih dan kurang,” sambungnya.

Setelah keripik tempe dipotong tipis-tipis kemudian barulah siap untuk digoreng, namun proses penggorengan dari keripik ini juga memerlukan teknik tersendiri agar bisa memberikan tekstur renyah dan warna sesuai yang diinginkan.

“Habis diiris-iris gini terus digoreng, gorengnya pertama pas mau jegurin keripiknya pakai api besar, kemudian baru dikecilkan, sebelum digoreng sebelumnya dicelupnya ke air yang udah dikasih campuran bumbu,” tutupnya. [sav/sas]