Kepala Kemenag Jatim Tegaskan Tidak Ada Taransaksi Jabatan di Lingkungan Kemenag

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur, Husnul Maram menegaskan tidak ada transaksi apapun dalam jabatan Kemenag Jatim.

Hal itu ditegaskan Husnul Marom ketika memberikan sambutan dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri Nasional, Pelantikan Rektor dan BPP (Badan Penyelenggara Pengelola) IAINU Tuban, Kamis (28/10/2021).

"Saya jamin, selama kepemimpinan kami tidak ada transaksi jabatan apapun di Kemenag Jawa Timur baik sebelum atau sesudah pelantikan," ujar Husnul Marom ketika sambutan di Halaman IAINU Tuban.

Dia menekankan kepada profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menunjukan keprofesionalan dalam menjalankan tugas-tugasnya. "Kanwil saat ini tugasnya sangat berat, mohon dukungan semua pihak untuk mewujudkan Kementerian Agama yang bersih melayani," imbuhnya.

Mantan Kepala Kantor Kemenag Kota Surabaya ini bukanlah menjadi nama yang asing lagi di dalam lingkungan Kementerian Agama di Jawa Timur. Pria dengan pangkat Pembina golongan IV/B tersebut mempunyai latar belakang pendidikan terakhir S3 Prodi Studi Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya yang selesai pada 2019 lalu.

Dia dilantik dilantik sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur oleh Menteri Agama Yaqut Qholil Qoumas pada tanggal 8 Oktober 2021 di Jakarta. Pria asal Gresik ini dilantik dari hasil Seleksi Jabatan Tinggi Pratama yang digelar oleh Kementerian Agama.

Dalam acara ini, dia juga mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Rektor dan Badan Penyelenggara Pengelola IAINU Tuban. "Selamat dan sukses atas dilantiknya Rektor dan Badan Penyelenggara Pengelola IAINU Tuban, semoga bermanfaat untuk ummat dan berkah," ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan selalu berikhtiar semaksimal mungkin untuk bersinergi dengan NU Jawa Timur, tak terkecuali khususnya NU Kabupaten Tuban.

Ada dua agenda kegiatan Kakanwil Kemenag Jatim di Tuban hari ini, pertama menghadiri undangan Upacara Sumpah Pemuda di Alun-alun Kabupaten Tuban, dengan inspektur upacara Gubernur Jawa Timur, ibu Khofifah Indar Parawansa, dan kedua acara Peringatan Hari Santri Nasional di IAINU Tuban.

Acara pelantikan itu turut hadir juga Katib Aam PBNU Gus Yahya Cholil Staquf, jajaran Pengurus PC NU kabupaten Tuban,  Kakankemenag Tuban, Civitas Akademika IAINU Tuban, Fatayat dan Muslimat Kabupaten Tuban

Dalam orasi ilmiahnya, Gus Yahya panggilan akrab Yahya Cholil Staquf menyentil isu yang tengah viral saat ini. Dia mengajak kepada semua yang hadir untuk bersyukur dengan cara mengembalikan manfaat Kemenag kepada seluruh bangsa dan negara Indonesia.

"Tidak hanya untuk orang Islam, Kementerian Agama milik bangsa Indonesia dengan semua agama yang ada di dalamnya," ujarnya.

Dia berharap, kedepan upacara Hari Santri Nasional tidak hanya dilaksanakan di pesantren, Kantor NU dan Kantor Kemenag saja, tapi bisa dilaksanakan di tempat ibadah agama lain. "Santri bukan hanya milik orang islam saja, melainkan santri adalah milik Indonesia dengan semua agama yang ada didalamnya," imbuhnya.

Menurutnya, NU dengan kontruksi yang modern tidak boleh meninggalkan kapasitas rohani. Ilmu bisa menjadi manfaat jika dilengkapi dengan rohani yang kuat, yang bisa menambah taqwa.

Sementara itu, Kakankemenag Tuban Sahid merasa senang dan bangga Kemenag Tuban bisa menjadi bagian dari IAINU. "Ini berarti pendidikan di Tuban semakin maju dan dinamis, ada IAINU yang melengkapinya," pungkas Sahid.[hud/sas]