BIG Kembali Hadir di Tuban untuk Diseminasi Informasi Geospasial Peta NKRI

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

 

blokTuban.com - Badan Informasi Geospasial (BIG) kembali hadir di Kabupaten Tuban untuk diseminasi produk informasi geospasial peta Negara Republik Indonesia (NKRI) di Kayu Manis Resto Tuban, pada Senin (25/10/2021).

 

Acara tersebut dihadiri oleh camat, kepala desa, perwakilan dari tokoh masyarakat dan pemuda perwakilan dari desa se-Kabupaten Tuban. Di Tahun 2020 lalu, BIG sudah sempat hadir di Kabupaten Tuban untuk memberikan diseminasi informasi geospasial guna menggali potensi dan pengoptimalan pembangunan desa yang ada di Kabupaten Tuban.

 

Ratna Juwita Sari, selaku anggota Komisi VII DPR RI dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BIG karena telah kembali hadir untuk diseminasi informasi geospasial dan memberikan kelanjutan program peta wilayah di Kecamatan Tuban.

 

“Tahun lalu, ada sekitar 63 desa yang mendapat bantuan dari geospasial, di tahun ini akan diberikan peta di tiap-tiap Kecamatan Tuban,” ujarnya.

 

Ratna juga mengungkapkan, peran BIG sangat penting karena menjadi ujung tombak dari pemetaan wilayah seluruh Indonesia termasuk sumber daya apa saja yang dimiliki oleh wilayah-wilayah tersebut.

 

“Dari pemetaan tersebutlah kita mengetahui sumber daya apa yang kita miliki dan cara untuk mengamankan serta memanfaatkannya. Nantinya BIG inilah yang memberikan rekomendasi agar pemanfaatan sumber daya yang ada bisa dikelola lebih maksimal untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk yang ada di Kabupaten Tuban,” bebernya.

 

Ratna berharap masyarakat bisa mengetahui dan memahami seberapa besar kebermanfaatan badan-badan yang kontribusinya penting untuk pembangunan di negera Indonesia seperti BIG.

 

Sementara itu, Ade Komara Mulyana, selaku Kepala Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim BIG mengungkapkan, memang belum terlalu banyak yang mengenal lembaga BIG dan peranannya.

 

“Geo berarti bumi, spasial itu keruangan. Jadi Geospasial itu informasi yang terkait aspek-aspek keruangan dan kewilayahan tentang bumi kita yang diwujudkan dalam bentuk peta,” ujarnya.

 

Berbagai aktivitas pemerintahan sangat memerlukan peta. Pentingnya informasi kewilayahan tersebut berguna untuk pembangunan wilayah di daerah masing-masing. Misalnya untuk penataan ruang, perizinan, dan perencanaan.

 

“Jika ingin mendirikan sesuatu harus sesuai dengan peruntukan tata ruangnya, jadi misalnya ingin mendirikan industri A tapi peruntukan ruang wilayahnya tidak untuk industri A maka tidak bisa,” sambungnya.

 

Wawan Hariyadi, Kepala Desa Ngino yang hadir dalam acara tersebut juga memberikan apresiasi kepada Ratna Juwita yang telah menghadirkan BIG.

 

“Dengan beliau hadir yang kedua kalinya, kita semakin tau info terkait BIG dan peran sertanya. Dalam konteks desa juga kita semakin mengerti bahwa peta dan batasan wilayah itu penting dan hari ini kita mendapat wawasan berkaitan dengan peta NKRI. Peta tidak berfungsi kepada gambaran saja melainkan sebagai alat diplomasi,” pungkas Wawan. [din/col]