Lahan Kosong Disulap Jadi Tempat Bisnis Nursery

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Peluang usaha bisnis tanaman di masa pandemi Covid-19 dinilai cukup menghasilkan. Selama masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang menemukan hobi-hobi baru untuk mengurangi rasa bosan selama berada di rumah, salah satunya adalah hobi berkebun dan mengoleksi bunga ataupun tanaman hias.

Akibat tren berkebun dan koleksi tanaman hias ramai digandrungi semasa pandemi, maka hal tersebut juga berimbas pada usaha toko bunga. Salah satu toko bunga yang terletak di Jalan Stasiun No.197, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban yakni Stasiun Nursery juga merasakan dampak yang sama. Arta, pemilik toko bunga tersebut mengaku bahwa pandemi kemarin di tokonya ramai karena banyak orang-orang yang memulai hobi baru.

“Orang-orang pas pandemi kan banyak yang di rumah bosen, akhirnya ya kebanyakan terjunnya ke koleksi bunga atau ikan hias kan,” terangnya saat ditemui blokTuban.com pada Sabtu (23/10/21).

Arta sendiri memulai usaha toko bunga lantaran hobinya mengoleksi berbagai jenis bunga dan tanaman, kemudian karena kebetulan memiliki lahan luas yang tidak tahu difungsikan untuk apa, akhirnya Arta memutuskan untuk memulai bisnis di bidang tanaman hias (nursery). Usaha toko bunga miliknya dimulai kurang lebih sejak 6 tahun yang lalu.

“Awalnya cuma jual tanaman yang umum-umum aja kaya jenis bunga puring, terus lambat laun mulai cari yang diminati konsumen apa,” ujarnya.

Saat ini di toko bunga miliknya sudah terdapat bermacam-macam jenis tanaman dan tergolong lengkap, mulai dari tanaman jenis sayur, anggrek, tanaman palem, tanaman jenis buah-buahan, aglonema, kaktus, dan masih banyak lagi.

Menurut Arta, jenis bunga yang diminati pelanggan cukup merata dan kadang kala tergantung musim atau yang sedang tren saat itu. “Misalnya tren bunga aglonema ya kebanyakan cari itu, kalau nanti semua sudah pada punya aglonema ganti lagi bunga lain,” terangnya.

Arta juga menambahkan bahwa biasanya harga bunga yang sedang tren cenderung mahal karena banyak dicari dan stocknya menjadi langka. Arta biasa mengambil stock-stock bunga yang dijual di tokonya dari Kota Batu dan Kota Kediri Jawa Timur. Selain berbagai jenis tanaman hias, di Stasiun Nursery juga menyediakan benih, bibit, obat- obatan, media tanam, dan banyak pilihan pot yang variatif dan unik.

“Kalau stock pot biasanya ambil dari Jogjakarta dan Krian, Sidoarjo. Semua di sini ada karena kita sebisa mungkin menghandel permintaan konsumen,” jelasnya.

Harga-harga bunga dan berbagai jenis tanaman yang di jual di Stasiun Nursery cukup terjangkau karena dimulai dari range harga Rp 2000 untuk jenis bunga seperti bunga krokot, taiwan, dan bulu ayam.

“Kalau di sini yang paling mahal black dragon, harganya Rp3.500.000. Mahal karena sedang langka,” paparnya.

Penempatan posisi tanaman-tanaman di Stasiun Nursery seringkali dirolling secara berkala, menurut Arta hal tersebut bisa menarik perhatian konsumen dan tidak membosankan.

“Biasanya tanaman yang di depan ditaruh dalam, yang dalam dikeluarkan. Pokoknya pinter-pinter dekorasi tempatnya saja biar menarik,” ungkapnya.

Ia juga selalu mengontrol keadaan tanamannya setiap hari untuk mengetahui tanaman mana yang butuh perawatan khusus atau tanaman mana yang layu dan mati.

“Setiap hari kan kita siram, nah itu sekalian dicek. Kalau ada yang layu dibuang bagiannya. Harus telaten dan sabar karena usaha seperti ini nggak bisa ditinggal,” tutupnya.[din/ono]