Legenda Watu Gajah di Tuban: Pasukan Gajah yang Dikutuk Jadi Batu

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

 

blokTuban.com- Setiap daerah biasanya memiliki banyak legenda atau cerita-cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat. Di Kabupaten Tuban sendiri terdapat banyak legenda dan cerita yang cukup terkenal antara lain Cerita Watu Tiban, Goa Ngerong, Putri Ngelirip, Watu Gajah, dan masih banyak lagi.

 

Watu Gajah adalah sekumpulan batu yang menyerupai gajah yang lokasinya berada di Lapangan Watu Gajah, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Menurut cerita-cerita yang berkembang di masyarakat setempat, Watu Gajah adalah pasukan gajah Majapahit yang disabda oleh Sunan Bejagung menjadi batu.

 

Dahulu, terdapat santri Sunan Bejagung yang dikenal sebagai Pangeran Pengulu. Pangeran Pengulu tersebut hendak diperintah menjadi raja di Majaphit, akan tetapi Pangeran Pengulu tidak ingin menjadi raja, Ia ingin tetap menjadi santri Sunan Bejagung.

 

Sehingga, Pangeran Pengulu meminta perlindungan kepada Sunan Bejagung. Singkat cerita, dari Majapahit akhirnya datang kembali membawa pasukan gajah, kemudian gajah-gajah tersebut diketahui oleh salah satu santri Sunan Bejagung sedang merusak tanaman milik Sunan Bejagung.

 

Setelah dilaporkan, Sunan Bejagung berkata kepada santrinya jika itu bukan gajah melainkan batu. Begitulah legenda sekumpulan batu yang menyerupai gajah di Desa Bejagung disebut sebagai Watu Gajah.

 

Cerita tersebut disampaikan oleh Ridwan, salah satu warga asli Desa Bejagung yang juga menjadi pegawai Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Kabupaten Tuban. Ridwan juga mengatakan bahwa menurut orang-orang tua Desa Bejagung, dahulu batu-batu tersebut sangat mirip dengan gajah, sedikit berbeda dengan yang ada saat ini.

 

“Cerita itu sebutannya legenda mungkin ya, soalnya nggak ada bukti nyata dan sudah turun temurun seperti itu ceritanya. Sekarang batunya itu nggak seperti dulu yang sangat persis gajah, kalau kata orang tua Bejagung. Mungkin ya karena ada yang nyutiki atau bagaimana nggak tahu,” terangnya saat ditemui blokTuban.com pada (16/10/21).

 

Situs Watu Gajah sendiri tidak termasuk ke dalam BPCB, namun Ridwan menjelaskan bahwa Watu Gajah akan dikembangkan oleh Pemerintah Desa Bejagung sebagai kawasan wisata.

 

“Saat ini sepertinya sedang dibangun oleh pemerintah desa, mungkin kedepannya penataan lingkungan sekitar lapangan watu gajah juga akan ada perbaikan,” pungkasnya. [dina/lis ]