Warga Desa Kedungsoko Salah Satu Penghasil Kerupuk Terbanyak di Tuban

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Jika kalian berkunjung di Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban, kalian akan disuguhkan pemandangan berbagai macam kerupuk yang hampir merata di setiap depan rumah warga.

Pasalnya kebanyakan penduduknya adalah berpenghasilan sebagai pengusaha kerupuk. Ada banyak warga yang memproduksi kerupuk salah Karomah, ia memulai usaha kerupuknya sejak empat tahun yang lalu.

Bermula dari sang suami yang bekerja sebagai karyawan kerupuk disalah satu tetangganya, lalu kemudian berinisiatif mencoba membuat kerupuk sendiri dan hingga saat ini berjalan dengan lancar.

“Dulu itu suami saya kan kerja orang, terus kok coba bikin sendiri akhirnya jadi terus buka sendiri,” ungkapnya saat ditemui blokTuban.com pada Kamis (14/10/2021).

Hingga saat ini sudah banyak karyawan yang bekerja dengan Karomah tersebut, berawal dari tiga orang karyawan hingga kini terhitung ada 17 karyawan yang sudah bekerja dengannya.

“Dulu awalnya ya cuma dua sampai tiga orang, kalau sekarang yang bagian dalam produksi itu ada tujuh terus yang jualan diluar itu ada 10 orang,” ungkapnya.

Biasanya rumah produksi kerupuk rantaian putih ini bisa menghasilkan kurang lebih dua kwintal kerupuk. Setelah selesai diproduksi biasanya krupuk-krupuk tersebut langsung dibawa keliling para karyawannya untuk dijajahkan ke para pelanggannya.

“Ada yang dijual di Bojonegoro, di Lamongan ya ada, terus di Tuban juga ada,” jelasnya.

Kerupuk hasil produksinya tersebut dijual secara kiloan dengan harga Rp20.000. Kerupuk tersebut dijual kepada karyawan yang bertugas memasarkan secara matang setelah digoreng.

“Dijualnya itu kiloan, harganya Rp20 ribu tapi nimbangnya itu pas masih mentah terus baru digoreng,” tukasnya.

Karyawan bagian produksi kerupuk biasanya datang ke rumah produksi sekisar habis adzan shubuh dan selesai pada pukul 12.00 WIB, kemudian digantikan dengan karyawan yang ada di bagian diluar.

“Biasanya itu gantian yang bagian luar itu pada goreng kerupuk habis dhuhuran sampai sore,” tutupnya. [sav/sas]