Warna Dinding Mencolok Museum Kambang Putih Mampu Kerek Pengunjung

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Museum Kambang Putih merupakan satu-satunya museum di Kabupaten Tuban. Lokasinya, di Jalan R.A Kartini No.3, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, tepatnya di sebelah barat kantor pemerintah daerah (pemda).

Museum yang menampung sebanyak 5.774 koleksi peninggalan jaman dulu tersebut buka setiap hari mulai pukul 07.00-14.00 Wib dan hanya tutup di hari besar nasional.

Museum Kambang Putih sudah berdiri sejak tahun 1984, namun awal kebangkitannya dimulai sejak tahun 2012 silam. Pada tahun tersebut banyak renovasi dan pembenahan museum yang dilakukan karena sebelumnya museum dinilai kurang terpelihara dan penataan yang masih amburadul. 

Perubahan warna cat pada museum kambang putih menjadi oranye juga termasuk renovasi yang dilakukan di tahun 2012. Selain karena bangunan tersebut sudah lama, perubahan warna menjadi lebih mencolok juga bertujuan untuk menarik para pengunjung museum.

“Biar lokasinya lebih kelihatan dan orang-orang bisa tahu kalau ada museum,” ujar Santi Puji Rahayu, Kepala UPTD Destinasi Wisata Terpadu pada Jumat (1/10/2021).

Ia juga menambahkan bahwa pemberian warna-warna mencolok tersebut juga sebagai upaya untuk mengembalikan sejarah. 

“Dulu warna gedung-gedung bersejarah itu nggak semuanya putih, di Kota Tua Jakarta  juga ada gedung merah peninggalan jaman dulu,” terangnya.

Santi juga mengatakan bahwa perubahan cat pada museum kambang putih awalnya menuai pro dan kontra akan tetapi setelah dilakukan perubahan, ternyata memiliki efek pada kenaikan jumlah pengunjung museum.

“Sebelum dilakukan pembenahan di tahun 2012 itu, rata-rata pengunjung museum hanya 200 orang. Setelahnya, perlahan-lahan jumlah pengunjung mulai naik. Hingga detik ini rata-rata pengunjungnya bisa mencapai 2000 orang per bulan,” jelasnya.

Kendati demikian, museum kambang putih sampai saat ini lebih banyak dikunjungi oleh orang-orang dari luar daerah. Santi juga menjelaskan bahwa masyarakat Tuban sendiri masih jarang yang mengunjungi museum padahal destinasi wisata edukasi tersebut tidak dipungut biaya.

Museum juga merupakan tempat yang tepat untuk belajar banyak hal karena termasuk dalam multidisipliner ilmu. 

“Kalau ke museum itu kan nggak hanya belajar ilmu sejarah saja, bisa mempelajari bahasa, kemudian ekonomi perdagangan dahulu, bahkan bangunan arsitektur museum,” jelasnya.

Harapannya masyarakat Tuban sendiri bisa lebih sering mengunjungi Museum Kambang Putih. [dina/ono]