Parengan Jadi Kecamatan Pertama Laporkan Kekeringan di Tuban

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com – Pemerintah Kecamatan Parengan menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Tuban yang melaporkan wilayahnya dilanda bencana kekeringan di tahun 2021. Sedikitnya ada empat desa yang membutuhkan bantuan droping air.

Pemberitahuan kekeringan wilayah di tepian Kali Kening atau anak Sungai Bengawan Solo tersebut telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. Saat ini tim BPBD sedang melakukan asesment sebagai tindak lanjut.

“Dari 20 kecamatan baru Parengan yang mengajukan kekeringan ke BPBD. Empat desa yang mengalami kekeringan yakni Desa Pacing, Brangkal, Selogabus, dan Kumpulrejo,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban, Yudi Irwanto ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Senin (20/9/2021).

Sesuai peta Kabupaten Tuban, Desa Pacing dan Selogabus terletak di sisi utara Kali Kening. Sedangkan Desa Brangkal dan Kumpulrejo berada di sisi selatan anak Sungai Bengawan Solo itu.

Keberadaan Kali Kening sendiri ketika musim penghujan menjadi denyut nadi bagi pertanian di Tuban selatan. Sebaliknya saat kemarau tiba, sungai yang memiliki hulu di Rembang Jawa Tengah itu akan mengalami penyusutan debit air hingga mengering.

Diberitakan sebelumnya, bulan Oktober 2020 lalu Kecamatan Parengan juga mengalami kekeringan dan BPBD langsung mengirim air bersih untuk warga. Waktu ada tiga desa sasaran droping air yaitu Desa Parangbatu, Selogabus, dan Kumpulrejo.

Data BPBD Tuban tahun 2020, ada 55 desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban mengalami kekeringan. Mulai dari Kecamatan Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Merakurak, Montong, Senori, Jatirogo, Kenduruan, dan Palang.

Setidaknya ada tiga klasifikasi kekeringan di Tuban, yakni kering langka terbatas I (jarak sumber air 0,1-0,5 Kilometer), kering langka terbatas II (jarak sumber air 0,5-3 Km), dan kering langka terbatas III (jarak sumber air lebih dari 3 Km). [ali/sas]