Kiai Dheng, Sosok Wali Berpengaruh di Lingkungan Widengan

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Kiai Dheng merupakan sosok yang berpengaruh bagi warga Lingkungan Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten TubanKiai Dheng juga dikenal sebagai Wali Mastur karena tidak ingin diketahui nama aslinya. Meskipun demikian, ia memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat karena makamnya berlokasi di Gang Jl. Kyai Dheng Lingkungan Widengan selalu ramai didatangi peziarah.

“Wali Mastur itu memang nggak mau diketahui namanya. Jadi itu sudah sifatnya Wali Mastur,” ujar Supriadi warga asal Widengan ketua pelaksana Haul Kiai Dheng, Jumat (10/9/2021).

Kiai Dheng masih memiliki hubungan dengan Mbah Kiai Gedong, atau yang biasa dikenal dengan Mbah Siti Jenar. Untuk silsilah, Supriadi belum berani menerangkannya karena khawatir kurang tepat. Kendati demikian, pengaruhnya memang besar dan dibuktikan  dengan banyaknya peziarah.

Sunduyat, warga Widengan yang lain juga tidak terlalu paham saat ditanya terkait dengan seluk beluknya Kiai Dheng. Ia mengaku sekedar mendengar dari generasi pendahulunya, dan yang diketahui sebatas peringatan haul Kiai Dheng di setiap Jumat Wage, Bulan Sura.

“Kalau masalah nama dan asal -sul saya nggak tahu pastinya karena tersohornya dengan Kiai Dheng,” tuturnya.

Sunduyat menambahkan terkait peninggalan Kiai Dheng yang berupa Sumur Wali. Biasanya selain memperingati haul juga ada sedekah bumi di Sumur Wali tersebut.

“Setiap ada orang mantu pasti ambil air dari sumur wali, itu kepercayaanya orang sini. Bisa dikatakan sudah tradisi,” tambahnya.

Selaras dengan penjelasan Sunduyat, Supriadi juga menjelaskan bahwa air sumur digunakan untuk campuran masak ketika ada warga yang memiliki acara resepsi. Kepercayaan sejak dulu, apabila tidak memakai campuran air sumur nasi uduknya tidak matang/pulen.

“Sampai sekarang warga juga masih melakukan tradisi tersebut turun menurun,” jelasnya.

Sebanyak 30 RT dari Lingkungan Widengan setiap tahunnya berpartisipasi untuk memperingati haul Kiai Dheng yang dilaksanakan pada Malam Jumat Wage Bulan Sura. Serangkaian acara haul biasanya berisi salawatan, rebana, dan pengajian, namun karena dalam kondisi PPKM peringatan haul ke-37 Kiai Dheng hanya diisi dengan tahlil dan pengajian singkat.

Warga Widengan juga banyak yang hadir dengan membawa “berkat” untuk dibagikan kepada jamaah yang hadir di pengajian. Pengunjung haul berasal dari seluruh Gedongombo, dan tidak hanya warga Widengan.

“Ada yang dari Desa Kowang, Semanding, macem-macem. Semua yang hadir nanti dapat berkat,” tutup Supriadi. [din/ono]