Panen Raya Jagung Benih Hibrida RK457, Petani Senori Untung Dua Kali

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – Petani di Kecamatan Senori sukses mengembangkan jagung benih hibrida Rk457 hasil replikasi dari program serupa di Kecamatan Jatirogo. Panen raya jagung hibrida perdana dihadiri Bupati Tuban, Wakil Bupati Tuban, Dandim 0811/Tuban dan Plt. Direktur  Pembenihan Kementerian RI , Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) serta Direktur PT TWINN Di Desa Leran, Kecamatan Senori, Kamis (12/08/2021).

Benih jagung ditanam petani di kawasan persawahan tadah hujan. Didampingi oleh Dinas Pertanian dan hasil panennya dibeli langsung PT TWINN untuk diproses dan dipasarkan menjadi benih jagung di Tuban.

Petani dengan menanam jagung benih ini dinilai lebih untung, karena petani akan untung dua kali lipat dibanding menanam jagung konsumsi. Jagung biasa hasil panen kering gelondong (tongkol kering) dibeli kisaran harga Rp. 2,500/Kg, sedangkan jagung hibrida harga jualnya Rp. 5,000/Kg.

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky mengatakan penanaman jagung hibrida ini sangat membantu perekonomian petani. Sekarang petani dapat menjual bibit jagung, dan hasilnya bisa dua kali lipat.

“Di Tuban sudah banyak yang seperti ini. Akan kita tingkatkan dan kita promosikan untuk bisa ditiru wilayah lain. Insyaallah APBD kita, pemerintah daerah sangat mendukung karena bisa meningkatkan pendapatan petani,” ucapnya.

Plt Kepala Disperta Tuban, Kartono menjelaskan panen raya di Senori kali ini merupakan replikasi yang awalnya di Jatirogo untuk pembenihan jagung itu bantuan dari pusat.

“Petani untung dua kali lipat, sehingga dari Jatirogo kami kembangkan di Kecamatan Senori,” sambungnya.

Sedangkan di tahun 2022, Disperta Tuban tetap akan melakukan kegiatan serupa untuk memperluas wilayah penanaman dan manfaat kepada petani. Selain secara ekonomi lebih untuk, juga benih jagung akan lebih mudah adaptasi dengan lingkungan. Karena benihnya diproduksi dari lahan lokal.

“Adaptasinya lebih mudah karena benihnya dari lokal. Kita masih perlu bantu benihnya, pupuknya.Sasaran berikutnya di Kecamatan Bangilan,” imbuhnya.

Selaku perusahaan pembeli benih jagung hasil petani, Direktur PT TWINN, Rakimin menjelaskan pengembangan benih jagung hibrida di Tuban telah dimulai tahun 2019. “Ini adalah hasil rakitan putra bangsa. Kedepan akan kita tingkatkan untuk prosesing pembenihan sampai pembenihan di Tuban. Jadi dari Tuban untuk Tuban. Kita kembangkan di Kenduruan,” ungkapnya.

Perusahaannya saat ini, kata Rakimin memiliki kapasitas produksi benih jagung sebanyak 2,500 ton/tahun. Sedangkan dari Tuban mampu menghasilkan 1,000 ton/tahun. Sedangkan potensi luas lahan Tuban untuk tanaman jagung sebanyak 12,000 hektar.

“Jika diambil 2,000 hektar hasilnya bisa 4,000 ton/tahun, atau setara sekitar Rp40 miliar/tahun,” bebernya.

Perlu diketahui, pada 12 Desember 2020 lalu Kabupaten Tuban menjadi daerah pengekspor benih jagung pertama ke luar negeri dengan sasaran Negara Thailand. Waktu itu, benih jagung hibrida yang diekspor sebanyak 1.000 ton varietas JH37 dan Rk 457. [ali/mu]