Panser-Bali Kenalkan Kuliner Becek Mentok dan UMKM di Pulau Dewata

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Sekelompok warga Tuban yang kini tinggal di Pulau Dewata Bali terus berkontribusi bagi daerah kelahirannya. Meskipun jauh dari daerah berjuluk Kota Seribu Goa, paguyuban tersebut tak segan mempromosikan wisata, kuliner, hingga UMKM Tuban.

Berdiri pada tanggal 1 Juni 2020 atau bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, kelompok ini menamakan diri sebagai paguyuban Seduluran Ronggolawe Bali atau PANSER-BALI.

Di tengah wabah Covid -19 melanda hampir seluruh dunia dan Indonesia, berdampak pula kepada warga Tuban yang bekerja di Bali ditandai dengan penurunan penghasilan bahkan ada yang kehilangan pekerjaan.

"Jadi kami inisiatif dan sambil di dorong oleh paguyuban Jatim yang lain sehingga kami membuat sebuah Paguyuban Seduluran Ronggolawe-Bali," kata Moh. Mustofa selaku ketua paguyuban saat dikonfirmasi blokTuban.com, Senin (22/6/2021).

Pria yang juga bertugas di TNI AD menambahkan, sedikit demi sedikit pihaknya mencari informasi ke teman atau media sosial mengenai keberadaan warga Tuban yang tinggal di Bali. Sekitar bulan April 2020 mulai terkumpul sekitar 45  orang dan tepatnya tanggal 1 Juni 2020 diadakan rapat pembentukan pengurus  paguyuban.

Berjalannya waktu hingga tujuh bulan, satu persatu warga Tuban bergabung paguyuban dan sekarang menjadi 120 orang anggota. Sebenarnya warga Tuban yang tinggal di Bali sangat banyak, cuma kadang posisi tinggal mereka sangat jauh dengan kota Denpasar sehingga mereka enggan bergabung.

"Ditambah lagi mungkin kondisi ekonomi mereka yang sudah mapan sehingga mereka enggan bergabung ke paguyuban," imbuh pria asal Kecamatan Plumpang.

Setelah paguyuban berdiri, ia langsung mengirim surat ke Pemkab Tuban diantaranya kepada Bupati Tuban, anggota DPRD, Dinas Sosial hingga Kesbangpol Tuban. Respon baru dinas sosial, meskipun demikian bukan suatu halangan buat paguyuban untuk membantu warga Tuban yanh ada di Bali.

Berbagai program juga sudah dibuat baik yang sifatnya intern ke paguyuban maupun kerja sama dengan pihak lainya. Untuk program intern diantaranya, setiap anggota paguyuban yang terdiri dari anak dan istri atau suami yang sakit maka akan diberi santunan oleh paguyuban.

Apabila ada orang tua yang meninggal maka akan diberi santunan berupa uang duka. Bila ada anggota keluarga paguyuban yang meninggal di Bali maka jenazahnya akan diantar sampai ke tempat tujuan atau kota kelahiran masing-masing tanpa di pungut biaya sepeserpun alias semua biaya paguyuban yang menanggungnya.
Kang Mus sapaan akrabnya, menambahkan selama berdiri sudah banyak partisipasi yang diikuti dan tentunya sambil mengenalkan wisata, kuliner dan UMKM yang ada di Tuban.  Diantaranya adalah melalui acara halal bihalal yang dihadiri oleh semua paguyuban se-Jawa timur.

Selama ini Panser - Bali rutin memperkenalkan kuliner khas Tuban yaitu becek mentok, kecap laron, rajungan, ikan P dan terasi asli Tuban. Dibidang wisata kami kenalkan pantai Boom, air terjun Nglirip, Masjid Agung Tuban, Pantai Cemara dan tentunya wisata religi pemakaman sunan Bonang. Sedangkan di UMKM hanya memperkenalkan Batik asal Kerek.

"Kami pernah audensi ke beberapa pejabat di wilayah Bali diantaranya adalah Kasdam IX/Udayana dan Gubernur Bali serta ke Wali Kota Bali," jelasnya.

Paguyuban ini berdiri murni dari kecintaan anggota kepada Kabupaten Tuban,  sehingga di dalam keuangan hanya mengandalkan uang kas yang dikumpulkan setiap bulannya bersumber dari iuran anggota.

Di tengah perjalanan mempromosikan potensi Tuban di Bali, paguyuban tersebur juga memiliki kendala seperti sementara memakai kantor salah satu anggota untuk dijadikan tempat sekretariat. Kendala lain yaitu belum mempunyai badan hukum dikarenakan untuk pengurusannya membutuhkan biaya lumayan banyak sekitar tujuh sampai delapan juta rupiah.

Panser- Bali juga belum mempunyai sebuah mobil ambulan sehingga apabila ada musibah, paguyuban masih menyewa ambulan dari pihak luar. "Harapannya semoga dengan dilantiknya Bupati yang baru, paguyuban ini bisa diperhatikan sehingga kendala yang dilami saat ini bisa di bantu oleh pemkab Tuban," tandasnya menutup cerita singkat paguyuban seduluran ronggolawe dari berdiri sampai sekarang. [ali/mu]