Siswa SMA Tuban Sabet Perunggu di Asia Pacific Informatics Olympiad

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Siswa SMAN 1 (Smansa) Tuban, Bryan Riconga Panjinata, meraih medali perunggu pada Asia Pacific Informatics Olympiad (APIO). Selain mengharumkan nama sekolah, prestasi yang diraih di berbagai bidang mampu membanggakan Kabupaten Tuban di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.

Bryan Riconga Panjinata bersyukur karena mampu membanggakan orang tua dan banyak orang pada gelaran APIO Tahun 2021 yang dihelat pada 22-23 Mei 2021. Ia memperoleh medali perunggu atau peringkat 64 dari 227 peserta yang berasal dari negara-negara di Asia Pacific.

Ketertarikannya di bidang teknologi dan informatika berawal dari rasa ingin tahunya perihal komputer, sistem pemrograman dan sistem koding. Dia kemudian mulai mengarahkan minatnya di bidang IT untuk berkompetisi, yang berbuah manis berupa medali emas pada Kompetisi Sain Nasional (KSN) Tahun 2020 dan medali perunggu pada Olimpiade Informatika tingkat Asia Pacific Tahun 2021.

Sebelum mengikuti kompetisi tingkat nasional dan internasional, remaja asal Perum Perbon Raya ini terus berlatih dengan mengerjakan soal dan menambah wawasannya. Sempat stres selama berkompetisi, Bryan menyiasatinya dengan beristirahat sejenak dan memperbanyak doa.

“Yang penting focus dan perbanyak doa, jika capek ambil istirahat sebentar,” ujarnya, Sabtu (5/6/2021).

Selain mempersiapkan diri berkompetisi, tanggung jawabnya sebagai siswa tetap dijalankan  dengan mengikuti pelajaran di sekolah. Setelah menyelesaikan kompetisi, Bryan kini tengah menyiapkan diri untuk berkuliah. Prestasi gemilang yang diraih mengantarkannya memperoleh beasiswa penuh dari salah satu universitas ternama di Indonesia.

“Jangan pernah menyerah terus berusaha dan tambah wawasan,” kata putra pasangan Tjoeng Panjimawan dan Arlin Damajanti.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Tuban, Suparlin  menambahkan pola pembelajaran di sekolahnya menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) sehingga siswa yang memiliki nilai akademik lebih dari rata-rata temannya dapat lulus lebih cepat. Dari yang semula 6 semester dapat diringkas menjadi 4 semester, tanpa mengurangi materi yang disampaikan.

Alumni Smansa tersebar di berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia. Bahkan, kini telah ada yang menduduki posisi struktural di salah satu universitas ternama di Jawa Timur.

“Smansa Tuban menduduki peringkat pertama se-Karesidenan Bojonegoro berdasarkan penilaian siswa yang diterima di perguruan tinggi tanpa tes,” tandasnya. [ali/mu]