Anggota DEN-RI SW Yudha Appresiasi Pemikiran Menteri Nadiem

Reporter: Nidhomatum MR

blokTuban.com - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Republik Indonesia dari unsur pemangku kepentingan, Satya Widya Yudha yg akrab dipanggil SW Yudha mengapresiasi pemikiran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim terkait energi nasional ke depan.

Satya di Jakarta, Jumat mengatakan, dalam kunjungan kerja Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan (APK) ke Menteri Dikbud Ristek, selaku Anggota DEN dari unsur pemerintah, Menteri Nadiem mengungkapkan dukungannya bekerja sama dengan DEN dan menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo terkait riset dan teknologi yaitu fokus pada green economy, agrikultur, dan digital economy, yang dalam hal ini energi adalah menjadi intinya. 

Selain itu, Menteri Nadiem juga mengharapkan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dapat memitigasi perubahan iklim yang dapat mengakibatkan katastropik pangan, yang jika tidak ditangani dengan baik, maka berdampak lebih parah dari pandemi Covid-19.

"Kami mengapresiasi pemikiran Mas Menteri (panggilan Menteri Dikbud Ristek Nadiem Makarim) tersebut," kata Satya Widya Yudha menjelaskan hasil kunjungan kerja APK DEN RI ke Menteri Dikbud Ristek Nadiem Makarim melalui konferensi video, Rabu (19/5/2021).

Pertemuan itu dihadiri APK DEN yaitu Agus Puji Prasetyono, Musri, Satya Widya Yudha, Herman Darnel Ibrahim, Daryatmo Mardiyanto, Eri Purnomohadi, As Natio Lasman, dan Yusra Khan.

Selain juga hadir Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Dikbud Ristek Nizam, Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan Yunus Saefulhak, dan Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Mustika Pertiwi.

Pada kesempatan itu, Menteri Nadiem juga berharap DEN dapat memfokuskan permasalahan besar yang menjadi perhatian dunia seperti kepatuhan terhadap kecenderungan global tentang penerapan ekonomi hijau, green energy, dan mensubtitusi harga agar energi baru terbarukan (EBT) sesuai keekonomian. 

Mas Menteri juga menyampaikan perlunya financial incentive untuk mendorong pengembangan EBT, fokus pada riset terkait substitusi impor panel surya dan baterai, serta menyiapkan pengaturan sistem kredit karbon

"Mas Menteri meminta DEN mampu menelurkan hal spesifik dan mudah diterapkan seperti mengalihkan hasil dari pajak karbon dan subsidi yang tidak tepat sasaran, PT PLN (Persero) bisa membeli listrik dari EBT dengan harga kompetitif, insentif mobil listrik, adanya anggaran investasi untuk meng-upgrade transmission grid, sehingga masyarakat bisa berpartisipasi dalam grid secara langsung tanpa baterai, riset untuk subtitusi impor panel surya atau EBT lainnya, dan membangun sistem karbon kredit lewat pajak karbon," kata Satya Yudha.

Sementara, Satya di awal pertemuan mengatakan, Indonesia harus mampu membuat roadmap transisi energi dengan memaksimalkan sumber daya alam yang dimiliki tetapi dengan metode rendah karbon.

Selain perkenalan APK DEN, kunjungan kerja APK DEN tersebut bertujuan mendapatkan masukan penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) DEN 2021-2025, khususnya kebijakan lintas sektoral Kementerian Dikbud Ristek dalam mencapai target bauran energi nasional.

Draft Renstra DEN Tahun 2021-2025 antara lain yaitu pendahuluan berupa kondisi energi global dan nasional, dilanjutkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, penguatan kelembagaan termasuk pengawasan, kerja sama internasional, dan dukungan pembiayaan, serta program kerja tahunan dan pendanaan periode 2021-2025.

Adapun program kerja DEN pada 2021 antara lain peningkatan ketahanan menuju kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia, menetapkan dan memastikan daerah potensi rawan krisis dan darurat energi, dan kajian dan pendalaman tentang cadangan penyangga energi. [lis]