Selamatkan Ekosistem Sungai Kesamben dari Sampah, Pemuda dan Warga Gugur Gunung

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Seratusan pemuda dan warga Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Tuban pada Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 06.30 WIB turun gugur gunung membersihkan sungai dan lahan kosong dari limbah sampah.

Aksi gotong royong ini diinisiasi oleh organisasi Karang Taruna Tunas Harapan Desa Kesamben. Harapannya dapat menyelamatkan ekosistem sungai dan mengurangi polusi bau sampah rumah tangga.

Ketua Karang Taruna Desa Kesamben, Hilmi Adi Kurniawan (23) saat dikonfirmasi mengatakan, gerakan bersih desa pagi ini dilatarbelakangi banyaknya tumpukan sampah di desa yang belum dikelola dengan baik.

Sampah dominan dari limbah plastik rumah tangga dan popok, yang mengotori sungai Kesamben dan lahan kosong di tengah pemukiman warga.

"Baunya tidak sedap dan sungai jadi kotor gara-gara sampah," ujar Hilmi.

Sampah dari dua tempat kemudian dikumpulkan di lahan kosong dan dibakar. Ia berterimakasih atas semangat relawan dan warga yang terlibat bersih desa hari ini.

Sebagai tindak lanjut dari aksi tanggap peduli limbah sampah, Karang Taruna akan komunikasi dengan Pemerintah Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang dan intansi terkait pengangkutan sampah kedepannya. Solusi sementara di 10 titik buangan sampah akan dipasang keranjang supaya sampah tidak tercecer.

"Dukungan dari Pemerintah desa dan semua pihak dibutuhkan untuk mewujudkan Kesamben bersih dan sehat," imbuhnya.

Sungai sendiri, kata Hilmi menjadi tempat hidup banyak makhluk air seperti beragam jenis ikan. Semua warga Kesamben memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihannya dengan cara tidak membuang sampah sembarangan di desa yang dilalui fasilitas pipa penyaluran minyak Blok Cepu.

Selain sampah di desa, pengamatan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban bahwa pencemaran lingkungan di Tuban sudah masuk kategori parah khususnya pencemaran lingkungan di pesisir pantai.

Solusinya pengelolaan sampah berbasis Refuse Derivied Fuel (RDF) atau teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, yaitu bahan bakar mulai dikenalkan DLH kepada masyarakat sejak tahun 2020 lalu.

Sampah-sampah dari berbagai kecamatan akan disortir sesuai jenisnya, kemudian dilakukan pengolahan sampah berbasis RDF dengan kapasitas 12 ton per hari. Sortiran sampah akan dilakukan pengolahan berbasis RDF dan nantinya akan dijadikan bahan bakar pembuatan semen dan rencananya direalisasi tahun 2022. [ali/ito]