Ini Cara Memilih Celana Dalam Terbaik untuk Kesehatan Vagina

Reporter: -

blokTuban.com - Meski celana dalam seksi sangat menggoda, tapi ada baiknya Anda tak terlalu fokus padanya saat memilih celana dalam untuk keseharian. Terutama perempuan yang memiliki kulit sensitif di area sekitar vagina, atau mereka yang rentan terhadap infeksi, termasuk jamur atau bakteri vaginosis.

Dilansir dari Huffpost, para ginekolog merekomendasikan cara terbaik memilih celana dalam untuk mendukung kesehatan vagina Anda. Ini dia tipsnya.

Pilih yang terbuat dari kain yang dapat bernapas

“Jika Anda mengenakan pakaian dalam yang tidak memungkinkan udara mengalir, seperti yang terbuat dari kain sintetis, jamur dan bakteri dapat tumbuh berlebih, karena mereka tumbuh subur di area yang gelap dan lembab,” kata Dr. Diana Hoppe, seorang obgyn sekaligus penulis "Healthy Sex Drive, Healthy You."

Sebaiknya pilih celana dalam yang terbuat dari serat alami yang dapat bernapas, yang tidak terlalu membatasi dan meminimalkan kontak dengan bahan kimia atau iritan tertentu.

Pakaian dalam sehari-hari bisa terbuat dari nilon, poliester, dan spandeks asalkan area selangkangannya memiliki lapisan katun, yang lebih ramah terhadap area vulva dan vagina.

“Untuk mereka yang rentan terhadap masalah seperti gatal, iritasi, sensitif atau infeksi, saya merekomendasikan kain yang dapat bernapas seperti katun, paling tidak di bagian selangkangan,” kata Dr. Alyssa Dweck, seorang ginekolog sekaligus ahli kesehatan reproduksi dan seksual.

Pilih yang pas di tubuh

“Celana dalam yang pas di tubuh dapat membantu melindungi dari ketidaknyamanan dan iritasi. Anda ingin memastikan pakaian dalam pas dengan nyaman di labia Anda,” kata Dr. Pari Ghodsi, seorang ginekolog yang juga anggota American Congress of Obstetricians and Gynecologists (FACOG).

Celana dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan dan menyebabkan kista, rambut yang tumbuh ke dalam, kutil, dan masalah lainnya.

“Penting untuk memilih pakaian dalam dengan ukuran yang tepat untuk menghindari luka mikro atau mikrotrauma, lecet dan iritasi yang dapat disebabkan dari bahan kain,” kata Dr. Sheila Loanzon, seorang obgyn sekaligus anggota FACOG.

Boleh pilih model thong, asal...

Celana dalam model thong atau yang bertali tak selalu buruk. Menurut Dweck, pastikan saja kain dan ukurannya nyaman dan tidak menyebabkan iritasi.

“Ada studi bagus dari jurnal Obstetrics and Gynecology yang membandingkan celana dalam biasa dengan model thong, dan ternyata tidak ada perbedaan apa pun terkait infeksi jamur, bakteri vaginosis, atau infeksi saluran kemih,” kata Dr. Kimberly Larson-Ohlsen, ginekolog di UCHealth Gynecology Clinic di Denver.

Perhatikan cara mencuci pakaian dalam

Cara penting lainnya untuk meningkatkan kesehatan vagina sehubungan dengan pakaian dalam adalah terkait dengan cara Anda membersihkan dan merawat pakaian dalam.

"Renda, parfum, pelembut kain dan iritasi lainnya pada kain dapat mempengaruhi pH vagina dengan cara yang negatif," kata Dr. Sherry Ross, pakar kesehatan wanita.

"Cuci pakaian dalam Anda dengan deterjen yang tidak mengandung pewarna atau pewangi, Saya juga mendidik wanita untuk tidak memakai pakaian dalam, terutama di malam hari atau saat bersantai di sekitar rumah," kata Larson-Ohlsen.

Pada akhirnya, hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan vagina Anda adalah memperhatikan kebersihannya dengan seksama.

Seperti yang dikatakan Loanzon, “Kebersihan vagina sangat penting, seperti menyeka dari depan ke belakang secara rutin, menghindari sabun yang keras pada jaringan mukosa vagina yang sensitif, membilas vulva dengan air saja, menghindari tisu feminin yang dapat mengasamkan vagina, dan mengganti celana dalam yang lembap setelah aktivitas olahraga."

*Sumber: suara.com