Stok Plasma Kosong, Aturan Berubah-Ubah, Calon Pendonor Jadi Bingung

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kekosongan stok plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tuban terjadi pada Minggu (23/5/2021) pagi.

Ada beragam faktor penyebab kekosongan plasma di Bumi Wali. Di antaranya perubahan aturan terkait syarat seseorang bisa mendonorm

"Plasma konvalesen saat ini kosong dan sudah banyak yang memesan. Beberapa minggu terakhir permintaan plasma sudah mulai naik lagi," ujar Humas PMI Tuban, Sarju Efendi kepada reporter blokTuban.com.

Sekarang ini, lanjut Sarju bahwa PMI sudah mulai kesulitan pencari pendonor plasma. Hanya ada beberapa saja yang aktif donor plasma kembali, itupun jadwalnya menyesuaikan pekerjaan pendonor masing-masing.

Pendonor plasma sulit dicari saat ini karena, memang Covid ini merupakan hal baru jadi masih dalam tahap penelitian dan didapatkan peraturan-peraturan yang masih berubah-ubah.

Misalnya pada awal penyintas Covid-19 yang sudah vaksin tidak boleh donor plasma lagi, trus beberapa waktu boleh donor setelah tiga bulan dari vaksin. Ada lagi aturan bahwa bisa donor plasma tiga bulan setelah dinyatakan sembuh.

Disusul aturan lain seseorang bisa donor setelah vaksin satu bulan dari vaksin terakhir. Ganti aturan lagi bisa donor setelah 14 hari dari vaksin terakhir. Aturan terbaru bisa donor 14 hari dari vaksin terakhir yang jenis vaksinnya Sinovac dan yang jenis Astrazeneva harus nunggu 20 hari sampai satu bulan dari vaksin terakhir.

"Jadi aturannya berubah-ubah. Kita menyampaikan ke pendonornya sampai bingung dan pendonor malah seolah-olah mempertanyakan kejelasan informasi dari perugas yang selalu berubah-ubah," imbuhnya.

Faktor lain sekarang ini kurang dukungannya dari pemerintah daerah. Untuk instansi BUMN sudah pernah membuat kegiatan atau pencanangan plasma BUMN untuk Indonesia pada bulan Februari yang lalu jadi semua BUMN gencar-gencarnya mengadakan kegiatan donor plasma konvalesen.

Untuk memenuhi permintaan plasma, PMI saat ini membutuh dukungan pemerintah daerah mengadakan kegiatan pencanangan donor plasma. Agenda kegiatan tersebut paling tidak, membuat PMI bisa menjaring para penyintas dari kalangan ASN atau jajaran instansi pemerintahan.

"Memang sudah ada sebagian ASN yang donor plasma tapi belum banyak," tambahnya.

Meskipun stok plasma kosong, tapi PMI tetap menjaga ketersediaan pasokan darah meskipun minim. Untuk golongan darah A sejumlah 34 kantong, darah B 21 kantong, darah O 31 kantong dan darah AB 15 kantong. [ali/col]