Sampel Tanah Jembatan Kanor Rengel Diteliti di Lab Surabaya

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Terhitung sudah 15 hari terakhir, tim Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Institut Teknologi Surabaya (ITS) mengebor tanah di lokasi tiang pancang beton proyek Jembatan Kanor Bojonegoro - Rengel Tuban (Ka - Re), Kamis (20/5/2021).

Ada enam titik yang dibor untuk diambil sampel tanahnya, kemudian dibawa untuk diteliti di laboratorium Surabaya. Uji sampel tanah tersebut bertujuan mengetahui kekuatan dan kedalaman kekerasan tanah.

Dari enam titik, dua di antaranya telah selesai dan diambil sampel tanahnya. Dua titik yang dimaksud rencananya untuk lokasi abutmen dan pile slab, tepatnya di sisi timur Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Pengambilan tanah berjenjang tiap lima meter, sampai dengan kedalaman 44 meter.

“Kita sudah menemukan tanah dengan kontur yang sangat keras di kedalaman tersebut,” kata salah satu Tim Teknis Lab Mektan ITS, Harno.

Pengambilan sampel tanah ini merupakan langkah awal sebelum dilakukan pembuatan tiang pancang dan abutmen jembatan. Tim Lab Mektan ITS telah ditunjuk kontraktor pelaksana proyek Jembatan Ka-Re senilai Rp88 miliar lebih itu.

“Hari ini kita mulai pengambilan tanah yang berada di tengah Bengawan. Kedalaman air saat ini empat meter. Doakan tidak ada kendala,” imbuhnya.

Di lokasi, ada dua titik pengambilan tanah dengan kedalaman 44 meter yang berada di tengah Bengawan, tepatnya di sisi timur dan barat. Sementara, sisi barat Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel untuk tapak abutmen dan pile slab juga dua titik, namun belum dilakukan pengambilan tanah.

“Untuk kedalam air Bengawan yang disisi barat lumayan dalam. Sudah kami ukur tujuh meter kedalamannya. Target kita dua Minggu lagi sudah selesai dan hasil uji lab tanah sudah keluar,” terangnya.

Sekedar diketahui, peletakan batu pertama pembangunan jembatan penghubung Bojonegoro dan Tuban di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro telah berlangsung pada Jumat (09/4/2021).

Pemkab Bojonegoro menganggarkan dana APBD 2021 dengan nilai kontrak yang ditandatangani pada 5 April 2021 sebesar Rp. 88,6 miliar untuk Jembatan Ka - Re. Tujuan pembangunan jembatan untuk mendukung akses rutinitas masyarakat dan berdampak pada ekonomi, jasa, budaya dan pariwisata sehingga bisa meningkatkan taraf hidup. 

Pada tahun 2016 - 2017 sebenarnya sudah akan tercanangkan dengan tiga skema yaitu provinsi, Bojonegoro dan Tuban tapi di tahun 2018 provinsi mundur.

Panjang Jembatan Ka-Re sendiri mencapai 210 meter dengan lebar jalur kendaraan tujuh meter dan 2×1 meter untuk trotoarnya. Akan dibangun dengan lima bentang menggunakan rangka baja tipe A. Panjang bentang satu dari tumpuan ke tempat 20 meter, panjang bentang dua dari tumpuan ke tumpuan 55 meter, panjang bentang tiga 60 meter, panjang bentang empat 55 meter dan bentang lima 20 meter. [ali/ono]