Peserta Tradisi Dusdusan di Gesikharjo Diberi Masker Polisi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Tradisi mandi bersama atau dusdusan di Pantai Desa Gesikharjo dipantau oleh petugas Polsek Palang, Kabupaten Tuban, Kamis (20/5/2021).

Polisi telah standby di lokasi sebelum warga berdatangan sekitar pukul 06.45 Wib. Kapolsek Palang, AKP Simon Triyono bersama anggotanya terjun langsung dan membantu warga yang hendak menyeberang karena arus lalu lintas di Jalan Daendels padat.

Satu persatu warga dari berbagai usia mulai balita hingga lansia memadati kawasan pantai Asmoroqondi Gesikharjo. Mereka menceburkan diri secara bersama-sama. Ada juga yang hanya bermain pasir bagi perempuan yang sedang berhalangan.

Himbauan menggunakan pengeras suara dilakukan oleh polisi. Isinya untuk waspada dan hati-hati saat dusdusan. Khususnya orang tua untuk terus mengawasi buah hatinya yang bermain air maupun pasir.

"Pagi ini petugas memantau agenda mandi bersama dan kami ingatkan dalam menjalankan tradisi untuk tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19," ujar Kapolsek Simon kepada reporter blokTuban.com.

Simon mengingatkan kepada warga Gesikharjo dan sekitarnya untuk tidak meremehkan virus corona, karena wabah ini ada dan harus dicegah bersama-sama. Diharapkan dengan mentaati prokes, tradisi tahunan yang digelar setiap H+7 Hari Raya Idul Fitri 1442 H tidak menjadi kluster penularan corona.

Selain itu, polisi juga membagikan masker kepada warga yang lupa memakai masker dari rumah. Ada 300 masker yang disiapkan petugas dalam agenda yang berada di penghubung Kabupaten Lamongan - Tuban.

"Pandemi ini masih ada. Mari semuanya selalu mentaati prokes covid-19," sambung mantan Kapolsek Merakurak.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 08.25 Wib keriuhan warga di pantau mulai berkurang. Sekelompok warga ada yang berangsur pulang ke rumah, dan lainnya baru datang dan langsung dusdusan.

Air laut juga terpantau pasang, sehingga orang tua yang mengajak balita atau anak-anaknya lebih memilih ke tepi untuk keamanan bersama.

Salah satu warga Gesikharjo, Heni Oktavitasari (29) mengaku telah mengikuti tradisi dusdusan sejak kecil. Berhenti saat ia kuliah dan kerja di Surabaya, dan baru kembali ikut tiga tahun terakhir.

"Warga percaya dengan menceburkan diri ke laut dapat menghilangkan berbagai penyakit di tubuh dan menjauhkan dari balak atau musibah," sambungnya.

Sebelum mandi bersama para warga berkumpul dan membawa ketupat di Masjid. Setelah sarapan ketupat bersama, tanpa dikomando warga langsung menuju pantai dan menceburkan diri bersama-sama.

Tradisi di Gesikharjo sudah dijalankan masyarakat lokal secara turun temurun. Belum diketahui kapan tradisi itu mulai dijalankan, yang jelas selalu mereka lakukan setiap setahun sekali. [ali/ono]