Bisnis Kurma Flower di Tuban, Kue Kering Tak Merusak Gigi Anak

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kue kering hampir menjadi suguhan lebaran Idul Fitri 1442 H di setiap keluarga. Ada satu kue yang dapat disuguhkan kepada keluarga dan tamu khususnya yang memiliki riwayat diabetes.

Kue tersebut namanya kurma flower. Dari namanya saja sudah bisa ditebak salah satu bahannya dari kurma. Sedangkan flower artinya bunga sebagaimana bentuk kue tersebut.

Untuk mendapatkan kurma flower yang aman bagi penderita diabetes, dapat diperoleh di dapur Nimas Ayu Maharani (38) beralamat Perum Widengan Permai Blok E Nomor 1, Gedongombo, Kecamatan Semanding. Ibu dua anak tersebut memanfaatkan waktunya memproduksi kue dan jajanan lainnya selama pandemi Covid-19.

"Cukup mudah membuat kurma flower bahan utamanya tepung terigu protein rendah, keju, dan telor. Setelah adonan jadi kemudian dibentuk kecil-kecil dan dimasukkan mesin oven," kata Nimas kepada reporter blokTuban.com.

Kurma flower sendiri memiliki rasa manis alami dari kurma sebagai salah satu bahannya. Sangat direkomendasikan bagi anak-anak, karena rasa manisnya tidak merusak giginya buah hati.

Selain anak-anak, kue tersebut juga bagus untuk penderita diabetes karena pemesan bisa request pengganti gulanya. Sekaligus bagus untuk penderita tiroid, karena dalam pembuatannya kurmanya dicampur dengan kayu manis yang bagus untuk tiroid.

Selama lebaran tahun ini, Nimas sengaja membatasi jumlah pesanan hingga 15 paket. Satu paket biasanya berisi kurma flower, kastengel, nastar, dan suzu sugar brown serta semprit dahlia. Satu paket isi empat kue harganya Rp125 ribu.

"Sedangkan di pembuatan sesi pertama tembus 45 paket, dan yang kedua dibatasi 15 paket dengan pertimbangan waktu mendekati hari raya," jelasnya.

Selama pandemi, Nimas juga mengajak para ibu rumah tangga untuk lebih kreatif lebih-lebih yang bernilai ekonomi. Di era digital, semua orang berkesempatan memiliki penghasilan sendiri dari hobi yang disukainya. [ali/sas]