Potret Miris, Warung dan Jalan Kena Retakan Dampak Jembatan
Reporter: M. Anang Febri
 
blokTuban.com - Hampir setengah tahun Jembatan Glendeng aksesnya dibatasi sebab perbaikan bagan jembatan yang ambrol, dan hingga kini belum ada progres pengerjaan lagi. 
 
Sejauh itu pula, keadaan lingkungan jembatan penghubung antara Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban ke Kabupaten Bojonegoro ini semakin miris. 
 
Bahkan, akibat pengerjaan yang tak kunjung disentuh lagi itu, jalanan cor penghubung jembatan darurat khusus roda dua (R2) mengalami penurunan dan memunculkan patahan selebar lebih dari 7 cm. 
 
"Retak selebar itu, ada kalau 10 senti meteran. Kalau ukuran kedalaman kita gak bisa ngukur Mas, lha wong kita sampai nutup lubang itu sendiri pakai pedel sudah berkali-kali soalnya," curhat Agus, warga sekitar kepada blokTuban.com, Kamis (6/5/2021).
 
Lelaki yang sehari-hari juga membantu warga dan pengguna jalan melintas jembatan darurat supaya bergantian itu menambahkan, penyebab parahnya jalan cor bisa sampai putus sedemikian karena dampak jembatan yang tanahnya terus turun akibat gerusan air.
 
Memang intensitas hujan pada awal Mei kini tak bisa diperkirakan. Jika siang harinya panas terik, namun sore hari ataupun malam bisa saja terjadi hujan lebat.
 
Ditambah lagi jalur buang air hujan yang kurang memadai, mengakibatkan air membeludak begitu saja, turun satu jalur, menggerus tanah-tanah pada brkas galian proyek pengerjaan jembatan yang mangkrak.
 
"Dari guyuran air saat hujanyang mengikis tanah di jemabatan, makanya sampai jalan putus dan anjlok begitu," lengkapnya lagi.
 
Keluhan serupa juga dituturkan oleh pemilik warung yang ada tepat di utara jembatan Glendeng. Tonase jembatan darurat yang tak jarang dilewati oleh kendaraan bermotor roda dua hingga roda tiga ini, sedikit banyak mengurangi kelayakan jembatan yang dibuat dari baja las tersebut.
 
"Jembatan darurat malah parah keadaannya, ditambah kalau ada hujan airnya deras. Mengikis tanah di galian bawah itu, sampai bangunan trotoar dan warung saya ikut retak begini Mas," kata Mbak Pah sembari menunjukan bagan retakan yang ditambal dengan bahan seadanya. 
 
Ia berharap, supaya pemerintah dan dinas terkait untuk lekas menangani dan mengerjakan jembatan Glendeng. Paling tidak, menanggulangi dampak-dampak yang ditimbulkan jikalau jembatan tak kunjung dibenahi. 
 
"Sudah banyak orang yang mengeluhkan keadaan ini, kita sebagai warga hanya bisa berharap supaya cepat ditangani. Itu juga, mushola di belakang keadaannya sangat miris. Kena dampaknya juga," ucapnya. [feb/ito]