Menjelang Puasa, Warga Tuban Lakukan Tradisi Kupatan

Reporter: Nur Malinda Ulfa

blokTuban - Sebagian masyarakat Tuban, Jawa Timur, besok akan melaksanakan kupatan, yakni tradisi yang biasa dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Sabtu (27/03/2021).

Setidaknya hal itu dilakukan oleh Zulaikah, warga Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Dia mempersiapkan bahan-bahan yang akan dibuatnya besok, seperti daun lontar dan tepung ketan, serta lainya. 

“Acara kupatan ini akan dilakukan Minggu besok, nanti akan ada doa bersama di musala. Karena lagi pandemi jadi tidak seperti biasanya,” jelasnya. 

Zulaikah mengaku telah melakukan tradisi ini sejak lama, maka tak heran bila dirinya masih lincah menganyam lembaran-lembaran daun kelapa menjadi wadah untuk membuat ketupat.

Menurutnya, bahan membuat ketupat ini masih bisa dijumpai di pasar-pasar.

 “Di pasar harga daun ketupat Rp300 per batangnya, tapi ada juga yang menjual jadi, dengan harga Rp 1.600 per bijinya,” jelasnya.

Biasanya, ketupat disajikan bersama dengan sayur lodeh berkuah pedas, dengan lauk pelengkap berupa ikan pindang, tahu dan tempe. 

“Lodehnya biasanya pedas pakai sayur bisa terserah sih, yang paling khas biasanya ada ikan pindang, tahu dan tempe,” imbuhnya.

Sejak Jumat , Pasar Bongkaran Tuban, serta pasar Baru Tuban sudah dipenuhi pedagang ketupat kosongan. 

Menurut Heru, salah seorang pedagang sayur di pasar Bongkaran, sejumlah komoditi pasar yang biasanya menjadi pendamping tradisi kupatanpun mulai meroket. 

“Yang paling menonjol adalah harga terong dan ikan pindang, untuk terong biasanya hanya Rp500 per bijinya, sekarang mencapai Rp2.000 per bijinya. Sedangkan harga pindang satu ekornya bisa mencapai Rp10.000,” tutur Heru.[ulf/ono]