Perubahan Tata Ruang Wilayah Picu Banjir di Tuban

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (20/1/2021) siang, menyebabkan banjir merendam jalan Pantura Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Gesing dan Tunah, Kecamatan Semanding.

Selain merendam jalan, sejumlah sawah yang ada di pinggir jalan tersebut juga terendam air banjir. Salah satu titik terparah berada di sebelah selatan Jembatan Kepet.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriadi menjelaskan, banjir yang terjadi karena adanya kiriman air dari bukit atau dataran tinggi di sekitar jalan. Debit air kiriman dari wilayah bukit itu tidak mampu ditampung meski sudah dibangun saluran air di tepian jalan.

“Dugaan sementara karena intensitas hujan yang tinggi,” ungkapnya.

Agung menjelaskan, tata lahan dan wilayah mengalami perubahan dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir. Perubahan tersebut tidak menutupkan kemungkinan menjadi penyebab banjir. Sehingga perlu dilakukan kajian lahan dan wilayah secara menyeluruh.

Lebih dari itu, banjir yang terjadi tidak disebabkan karena pembangunan jembatan baru di sisi utara jembatan Kepet. Untuk memastikan hal tersebut, akan dikoordinasikan dan dikaji lebih lanjut. Pihaknya akan melakukan kajian mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

“Akan dilakukan koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kebijakan dari Kabupaten Tuban, provinsi, dan pusat,” tuturnya.

Banjir di Jalan Pantura Tuban rata-rata ketinggian air yang menggenang di jalan sekitar 20-30 centimeter atau setara dengan betis orang dewasa.

Banjir yang terjadi mengharuskan kendaraan yang melintas berjalan merayap. Bahkan menyebabkan sejumlah motor mogok karena terendam air. Ban motor dan mobil tampak terendam ketika melintas jalan tersebut.

Teguh Prayogo (28 tahun) warga Desa Plandirejo, Plumpang terpaksa mendorong motornya lantaran mendadak berhenti saat dipaksa menerjang jalan yang banjir.

Teguh yang setiap hari melintasi jalan ini untuk bekerja di Tuban mengatakan, Jalan Pakah-Tuban akhir-akhir ini sering terendam banjir akibat hujan deras.

“Saat hujan turun harus berhati-hati, jalannya tidak terlihat karena terendam banjir,” katanya. [ali/col]