Teror Pupuk di Petani, Dinas Pertanian Ungkap Sebabnya

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Sejak bulan Agustus 2020 para petani di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak Tuban merasakan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi.

Ketika mereka bertanya ke kios pupuk di desa setempat, tidak ada stok. Abdul Rocim perwakilan petani Koro menceritakan pemilik kios pun ketika ditanya kapan pupuk datang juga tidak mengetahui

Kecemasan petani Koro sama dengan di Kecamatan Singgahan. Sejumlah petani menghadang truk yang bermuatan pupuk subsidi. Tidak hanya di Singgahan, aksi hadang truk pupuk kembali terjadi di Koro Merakurak, Kecamatan Semanding dan terakhir di Tambakboyo hari ini, Kamis (12/11/2020).

Setelah didemo petani Koro, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Tuban, Murtadji mengungkapkan sebab adanya teror pupuk di kalangan petani Bumi Wali.

"Kami temukan banyak kios-kios pupuk tidak berani menyimpan. Padahal secara regulasi selain distributor, kios pun juga punya kewajiban menyimpan pupuk di tempatnya," ucap Murtadji kepada blokTuban.com di gudang distributor pupuk CV Prayoga di Jalan Letda Soecipto Tuban.

Mengacu pada Surat Edaran (SE) Kementan RI mulai 1 September 2020 pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani harus dilakukan dengan menggunakan Kartu Tani. Surat itu belakangan diketahui dinamis, artinya pupuk bersubsidi bisa diambil oleh para petani dengan manual namun harus sesuai dengan e RDKK.

"Yang tidak masuk e RDKK itulah mereka yang khawatir. Padahal stok pupuk di Kabupaten Tuban hingga akhir tahun 2020 masih 20 persen dari alokasi pupuk bersubsidi pada realokasi ke II sebanyak 134,735 ton," terang mantan Camat Bancar.

Kekurangan stok pupuk di wilayahnya, lanjut Murtadji telah ditindaklanjuti dengan menyurati Menteri Pertanian dan dirjen-dirjennya melalui Provinsi Jawa Timur. Saat dirapatkan di Bogor, Kabupaten Tuban juga tercatat sebagai wilayah yang masih butuh tambahan pupuk.

Di lain sisi, sesuai dengan Permentan nomor 1 dan 10 tahun 2020 tentang pupuk subsidi, memang pesanggem tidak dapat pupuk subsidi secara regulasi. Kendati demikian, DPKP tidak tega kepada mereka karena juga termasuk pahlawan pangan.

Sebagai solusi supaya pesanggem bisa dapat pupuk, DPKP memasukkan pesanggem ke kelompok desa masing-masing. Di Jawa Timur hanya pesanggem di Tuban dan Tulunggagung yang bisa mendapat pupuk subsidi.

Perihal transparansi pengiriman pupuk, Murtadji menjelaskan kewenangannya hanya sebatas mengalokasikan dan realokasi. Untuk distribusi adalah domain distributor dan kios. Setiap pekannya juga dilakukan monitoring dan evaluasi.

Seperti terjadi teror ketakutan saat ini, Pemkab merealokasi antar desa, kecamatan dan distributor. Setiap bulan dikumpulkan untuk dilihat, mana wilayah yang serapan pupuknya rendah dan tinggi.

"Itupun kita lihat serapan tinggi pupuk subsidi itu benar-benar sampai ke petani apa tidak. Yang melalukan penghadangan akhir-akhir ini adalah petani pesanggem," tegasnya.

Disinggung permainan stok, Murtadji dengan tegas memastikan tidak ada baik di tingkat distributor maupun kios. Karena pupuk jumlahnya tidak banyak. Jaminan keamanan lebih setelah didampingi TNI dan Polri.

Bila sewaktu-waktu sisa stok 25 persen pupuk habis, Pemkab telah bekoordinasi dan Petro untuk menambahnya. Mudah-mudahan permintaan terkabul dan pupuk segera dikirim.

Ditambahkan Direktur CV Prayoga, Diana Sari selaku distributor pupuk subsidi area Kecamatan Kota, Merakurak dan Kenduruan bahwa petani pesanggem rata-rata yang takut tidak kebagian pupuk. Padahal di distributor sudah ada datanya mengaku e RDKK.

"Kami menyalurkan pupuk sesuai data di RDKK. Setelah penghadangan waktu lalu ada emlat rit pupuk disalurkan ke Dusun Koro. Kemarin juga ada pengiriman dan besok Jumat (13/11) ada lagi pengiriman ke Koro," sambung Diana secara terpisah.

Diana juga mengklaim semua jadwal pengiriman pupuk di wilayahnya telah disampaikan ke Polres Tuban. Tidak ada kendala apapun dalam distribusi pupuk ke kios-kios mitranya. Adapun jadwal pengiriman pupuk, CV Prayoga selama ini komunikasi dengan kios.

Data yang dihimpun CV Prayoga, sepanjang tahun 2020 Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak mendapat jatah Urea dari Pemkab sebanyak 200 ton. Total pengiriman sejak Januari-November sudah 197 ton, sehingga tersisa 3 ton. Untuk pupuk ZA dari total 48 ton sudah dikirim 38 ton tersisa 10 ton.

Jatah SP - 36 total 30 ton sudah dikirim 28 ton dan tersisan 8 ton. Pupuk Ponska total 241 ton sudah dikirim 176 ton dan tersisa 65 ton. P. Ganik total 126 ton sudah dikirim 48 ton dan sekarang sisa 78 ton. [ali/ito]